Negara (Antara Bali) - Pemkab Jembrana bekerjasama dengan Komunitas Kertas Budaya, memperingati Hari Ibu dengan mengadakan lomba baca puisi khusus ibu-ibu.

Meskipun sudah berumah tangga, sebanyak 27 peserta yang rata-rata berasal dari guru dan pegawai Pemkab Jembrana tersebut, cukup bagus saat membawakan satu puisi wajib dan satu puisi pilihan di Mendopo Kesari, Negara, Jumat.

"Kami sengaja membuat puisi wajib yang cukup panjang, untuk menguji stamina dan konsentrasi dari peserta. Membaca puisi panjang, dibutuhkan konsentrasi yang tidak mudah untuk dilakukan, agar irama pembacaan terjaga," kata Ketua Harian Komunitas Kertas Budaya Wayan "Kaplur" Sunantara.

Sedangkan AG Pramono, salah seorang dewan juri mengaku, awalnya dirinya pesimis ibu-ibu bisa membaca puisi dengan baik, namun saat melihat penampilan mereka ia merasa kaget.

Ia mengatakan, tidak menyangka, ibu-ibu ini ternyata cukup menguasai pembacaan puisi, sampai pemenggalan-pemenggalan kalimat sehingga apa yang terkandung dalam puisi yang dibaca bisa dipahami oleh yang mendengar.

"Pada puisi ada latar belakang, narasi dan maksud-maksud yang seringkali tersembunyi pada struktur kalimatnya. Tugas pembaca puisi, salah satunya, bagaimana membuat yang mendengarkan paham terhadap puisi tersebut. Tanpa pemenggalan kalimat yang tepat, malah akan membuat bingung penonton," katanya.

Selain AG Pramono, penyelenggara mengundang Kepala TK Negeri Jembrana Ni Made Alit Sugiarti dan Gembong Ismadi (wartawan Antara) untuk menjadi dewan juri.

Dalam apresiasi dan evaluasi terhadap peserta, Gembong yang mewakili dewan juri mengatakan, meskipun sudah bisa membaca puisi, namun sebagian besar ibu-ibu ini perlu proses latihan lagi agar bisa membaca puisi dengan baik.

"Bisa membaca puisi merupakan dasar agar bisa baik dalam membaca pusi. Untuk meraih kemampuan baca puisi yang baik, ibu-ibu sekalian masih perlu latihan lagi," katanya.

Menurutnya, karena tidak mampu menjaga konsentrasi, banyak peserta yang kedodoran saat memasuki pertengahan puisi hingga akhir, sehingga artikulasi, ekspresi dan penghayatan mereka menurun.

Setelah menyimak, menilai dan berdiskusi cukup alot, dewan juri memilih juara satu hingga tiga, serta juara harapan satu sampai tiga yang mendapatkan piala dan sejumlah uang.

Koordinator dan Pendiri Komunitas Kertas Budaya Nanoq da Kansas mengatakan, kegiatan ini merupakan yang ketiga kalinya dalam tempo sekitar dua bulan, setelah sebelumnya pihaknya mengadakan lomba baca puisi tingkat SD dan SMP.

"Kami berusaha mengenalkan budaya baca puisi kepada masyarakat Jembrana dari berbagai usia dan golongan. Dan ternyata, untuk ibu-ibu, mereka cukup baik dalam membaca puisi," katanya.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016