Denpasar (Antara Bali) - Pertamina memastikan bahwa pasokan bahan bakar minyak dan elpiji di Provinsi Bali aman mengantisipasi lonjakan kebutuhan saat libur panjang Natal dan tahun baru karena telah disiapkan penambahan stok.
Area Manager Communication and Relations Pertamina Marketing Wilayah V Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Heppy Wulansari dihubungi dari Denpasar, Senin, mengatakan pihaknya memperkirakan adanya kenaikan konsumsi BBM dan elpiji seiring dengan meningkatkan aktivitas masyarakat berpergian dan kegiatan memasak pada masa liburan Natal dan tahun baru.
Pertamina, lanjut dia, memberikan tambahan stok berdasarkan prediksi peningkatan konsumsi dari penghitungan pengalaman tahun sebelumnya.
Untuk bahan bakar Pertalite, pihaknya menambah sebesar 15 persen stok dibandingkan kondisi normal yang sebesar 406 kiloliter per hari.
Kenaikan juga diprediksi terjadi pada konsumsi Pertamax sehingga BUMN itu menyiapkan sebesar 12 persen tambahan dan Premium sebesar tujuh persen dari konsumsi harian premium sebesar 1.481 kiloliter per hari.
Sedangkan untuk konsumsi solar diperkirakan sedikit turun sebesar satu persen dari rata-rata konsumsi normal sebesar 556 kiloliter per hari. "Hal ini dikarenakan sejumlah aktivitas kendaraan berat yang berkurang," ucap Heppy.
Sedangkan untuk elpiji berukuran tiga kilogram diperkirakan mengalami kenaikan hingga 13 persen di atas rata-rata normal sebesar 13.495 metric ton menjadi sekitar 15.281 metric ton.
Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya aktivitas memasak pada masa liburan tersebut.
"Kami sudah mengantisipasi kenaikan konsumsi untuk BBM dan elpiji berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya.
Kemudian kami juga menyiapkan beberapa langkah upaya untuk memastikan masyarakat tidak kekurangan BBM dan elpiji apalagi pada masa ini tingkat kunjungan di Bali meningkat yang tentunya berdampak pada kebutuhan kedua bahan bakar itu," jelasnya.
Untuk itu Pertamina telah membentuk Tim Satgas yang bertugas memantau kecukupan stok BBM dan elpiji serta distribusi ke outlet penyalur hingga kehandalan sarana dan prasarana yang diperlukan.
Pihaknya juga menyiapkan stok di Terminal BBM Sanggaran dan Manggis serta menyiapkan terminal BBM beroperasi 24 jam jika diperlukan.
"Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pengamanan penyaluran BBM dan elpiji serta menyiagakan SPBU penjual elpiji subsidi sebagai penyeimbang harga," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Area Manager Communication and Relations Pertamina Marketing Wilayah V Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Heppy Wulansari dihubungi dari Denpasar, Senin, mengatakan pihaknya memperkirakan adanya kenaikan konsumsi BBM dan elpiji seiring dengan meningkatkan aktivitas masyarakat berpergian dan kegiatan memasak pada masa liburan Natal dan tahun baru.
Pertamina, lanjut dia, memberikan tambahan stok berdasarkan prediksi peningkatan konsumsi dari penghitungan pengalaman tahun sebelumnya.
Untuk bahan bakar Pertalite, pihaknya menambah sebesar 15 persen stok dibandingkan kondisi normal yang sebesar 406 kiloliter per hari.
Kenaikan juga diprediksi terjadi pada konsumsi Pertamax sehingga BUMN itu menyiapkan sebesar 12 persen tambahan dan Premium sebesar tujuh persen dari konsumsi harian premium sebesar 1.481 kiloliter per hari.
Sedangkan untuk konsumsi solar diperkirakan sedikit turun sebesar satu persen dari rata-rata konsumsi normal sebesar 556 kiloliter per hari. "Hal ini dikarenakan sejumlah aktivitas kendaraan berat yang berkurang," ucap Heppy.
Sedangkan untuk elpiji berukuran tiga kilogram diperkirakan mengalami kenaikan hingga 13 persen di atas rata-rata normal sebesar 13.495 metric ton menjadi sekitar 15.281 metric ton.
Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya aktivitas memasak pada masa liburan tersebut.
"Kami sudah mengantisipasi kenaikan konsumsi untuk BBM dan elpiji berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya.
Kemudian kami juga menyiapkan beberapa langkah upaya untuk memastikan masyarakat tidak kekurangan BBM dan elpiji apalagi pada masa ini tingkat kunjungan di Bali meningkat yang tentunya berdampak pada kebutuhan kedua bahan bakar itu," jelasnya.
Untuk itu Pertamina telah membentuk Tim Satgas yang bertugas memantau kecukupan stok BBM dan elpiji serta distribusi ke outlet penyalur hingga kehandalan sarana dan prasarana yang diperlukan.
Pihaknya juga menyiapkan stok di Terminal BBM Sanggaran dan Manggis serta menyiapkan terminal BBM beroperasi 24 jam jika diperlukan.
"Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pengamanan penyaluran BBM dan elpiji serta menyiagakan SPBU penjual elpiji subsidi sebagai penyeimbang harga," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016