Singaraja (Antara Bali) - Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kabupaten Buleleng, Bali, mengajak kalangan pemuda di daerah itu militan melestarikan budaya sebagai daya tarik utama wisatawan ke Pulau Dewata.
"Anak muda harus berani tampil di depan, berbicara bahwa kebudayaan harus dilestarikan oleh semua kalangan," kata Ketua MMDP Kabupaten Buleleng, Dewa Nyoman Budarsa di Singaraja, Senin.
Ia mengatakan, saat ini generasi muda memiliki kecenderungan acuh terhadap berbagai warisan budaya. Mereka (pemuda) lebih senang menjalankan dan mengikuti budaya luar (barat).
Budarsa mencontohkan dari perilaku, gaya hidup dan cara berpakaian yang seakan-akan mengagungkan budaya barat. "Mereka bahkan lupa bagaimana cara berpakaian adat Bali yang baik dan benar," tegasnya.
Ia berpendapat, semua komponen masyarakat Buleleng melakukan aksi masif bersama sama untuk mengkampanyekan pelestarian budaya dari tingkat anak-anak hingga dewasa.
Oleh karena itu, pihaknya mengklaim telah bekerja sama dengan beberapa komponen pemuda di Bali Utara seperti dengan Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) dan juga organisasi kepemudaan lainnya.
Ia menilai beberapa organisasi kepemudaan yang ada memiliki visi misi baik dan sejalan dengan program pelestarian agama dan budaya di kabupaten ujung Utara Pulau Dewata tersebut.
"Anak -anak muda adalah pewaris pembangunan di masa depan. Jadi mereka semua harus diarahkan dan didukung. Perlu gerakan bersama menjaga budaya Bali tetap lestari," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Anak muda harus berani tampil di depan, berbicara bahwa kebudayaan harus dilestarikan oleh semua kalangan," kata Ketua MMDP Kabupaten Buleleng, Dewa Nyoman Budarsa di Singaraja, Senin.
Ia mengatakan, saat ini generasi muda memiliki kecenderungan acuh terhadap berbagai warisan budaya. Mereka (pemuda) lebih senang menjalankan dan mengikuti budaya luar (barat).
Budarsa mencontohkan dari perilaku, gaya hidup dan cara berpakaian yang seakan-akan mengagungkan budaya barat. "Mereka bahkan lupa bagaimana cara berpakaian adat Bali yang baik dan benar," tegasnya.
Ia berpendapat, semua komponen masyarakat Buleleng melakukan aksi masif bersama sama untuk mengkampanyekan pelestarian budaya dari tingkat anak-anak hingga dewasa.
Oleh karena itu, pihaknya mengklaim telah bekerja sama dengan beberapa komponen pemuda di Bali Utara seperti dengan Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) dan juga organisasi kepemudaan lainnya.
Ia menilai beberapa organisasi kepemudaan yang ada memiliki visi misi baik dan sejalan dengan program pelestarian agama dan budaya di kabupaten ujung Utara Pulau Dewata tersebut.
"Anak -anak muda adalah pewaris pembangunan di masa depan. Jadi mereka semua harus diarahkan dan didukung. Perlu gerakan bersama menjaga budaya Bali tetap lestari," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016