Menhut Buka "Pre Tiger Summit Partners" 12-14 Juli

Pewarta :

Menhut Buka

Denpasar (Antara Bali) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dijadwalkan membuka pertemuan delegasi 13 negara yang memiliki harimau alam bertajuk "Pre Tiger Summit Partners Dialogue Meeting" di Ayodya Resort Bali, Nusa Dua, Senin.

Kegiatan tersebut diagendakan berlangsung 12 - 14 Juli 2010, sebagai persiapan sebelum digelar konferensi internasional konservasi harimau, kata Kepala Pusat Sekretariat Jenderal Pusat Informasi Kehutanan Ir Masyhud, MM dalam penjelasan diterima ANTARA di Denpasar, Minggu.

Konferensi internasional konservasi harimau tingkat kepala negara "World Tiger Summit" direncanakan dilaksanakan di Saint-Peterburg, Rusia pada 15 - 18 September 2010.

Sedangkan 13 negara yang memiliki harimau alam (Tiger Range Countries/TRCs) dan mengirimkan delegasinya pada pertemuan kali ini yakni Bangladesh, Bhutan, China, India, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Rusia, Thailand, dan Vietnam.

Tuan rumah penyelenggaraan petemuan kali ini adalah Kementerian Kehutanan RI yang bekerja sama dengan dengan Global Tiger Initiative-World Bank, katanya.

Pertemuan di Nusa Dua juga akan dihadiri para pakar, lembaga internasional seperti CITES dan IUCN, lembaga swadaya masyarakat (LSM) nasional dan internasional seperti WCS, WWF, FFI, ZSL, RARE, IFAW, PKHS, dan LIF.

Kemudian Forum HarimauKita, kalangan media masa, lembaga donor USAID, AUSAID, GEF, BMZ-German, DFID, USAID, UK, Korea, Belanda, New Zealand, Canada, Finlandia, Perancis, Denmark, Norwegia, Russia, Slovenia, Spanyol, GEF, ADB, US Fish & Wildlife, Panthera, Smithsonian Conservation Biologi Institute dan lainnya.

Menurut Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan Ir Darori, MM, pada pertemuan di Nusa Dua itu para delegasi akan merumuskan naskah Rencana Pemulihan Harimau Dunia (Global Tiger Recovery Plan).

Hal itu sebagai kesepakatan antarnegara untuk pelestarian harimau dan konsep "Deklarasi Para Kepala Negara" (Leaders Declaration) yang akan dibahas dalam pertemuan tingkat kepala negara di Rusia.

Di tingkat nasional, pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Kementerian Kehutanan dan didukung mitra serta insitusi terkait, termasuk Bali Safari & Marine Park/Taman Safari Indonesia, juga telah merumuskan naskah serupa di tingkat nasional (National Tiger Recovery Program).

"Kami berharap pertemuan ini dapat menghasilkan naskah Program Pemulihan Harimau Dunia sebagai upaya bersama dalam mencari solusi menghadapi ancaman-ancaman yang dihadapi harimau di dunia,  termasuk harimau Sumatera. Keinginan kita bisa meningkatkan populasi harimau di alam hingga dua kali pada tahun 2022," kata Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Kehutanan Dr Ir Harry Santoso.

Dalam pertemuan ini diharapkan juga dapat dipetakan komitmen dan dukungan finansial dari berbagai pihak untuk upaya pelestarian satwa kharismatik tersebut.

Dalam konteks persiapan pertemuan tingkat kepala negara di Rusia, acara di Bali ini merupakan tindak lanjut proses pertemuan antarnegara yang pernah diadakan sebelumnya di Kathmandu, Nepal dan Hua-Hin, Thailand.

Pertemuan yang diadakan di Kathmandu, Nepal, pada Oktober 2009, menghasilkan kesepakatan untuk meningkatkan populasi harimau dunia menjadi dua kali lipat pada tahun 2022.

Sedangkan pertemuan tingkat menteri untuk pelestarian harimau di Hua-Hin, Thailand, telah menghasilkan Deklarasi untuk mendukung konservasi harimau dunia.(*)
Editor: Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali