Sochi (Antara Bali) - Pemerintah Indonesia dan Rusia telah
menandatangani lima Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama di beberapa bidang
salah satunya pemberantasan penangkapan ikan ilegal.
Menurut pantauan Antara di Sochi pada Rabu malam, Presiden Joko
Widodo beserta Presiden Vladimir Putin telah menyaksikan penandatanganan
yang dilakukan oleh para menteri asal Indonesia dan Rusia.
Empat MoU lainnya yaitu kesepakatan dalam kerjasama pertahanan, MoU
kerjasama pengarsipan, MoU program kerjasama bidang kebudayaan, serta
kesepakatan kerja di bidang pengarsipan.
Sejumlah menteri asal Indonesia yang melakukan penandatanganan di
antaranya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kelautan dan
Perikanan Susi Pudjiastuti dan Kepala Badan Arsip Nasional Mustari
Irawan.
Pejabat negara yang hadir dalam penandatanganan tersebut yaitu Menko
Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri
Perdagangan Thomas Lembong serta Kepala Staf Presiden Teten Masduki.
Bertemu Putin
Sebelum menyaksikan penandatanganan MoU tersebut, Presiden Jokowi
dan Putin telah melakukan pertemuan bilateral membahas isu ekonomi serta
peningkatan hubungan politik serta pertahanan.
Dalam penyataan pers bersama, Presiden Jokowi menjelaskan kedua
negara juga sepakat mendorong investasi Rusia di Indonesia baik di
sektor maritim, infrastruktur, migas dan energi serta listrik.
Presiden juga menjelaskan pentingnya alih teknologi dalam kerjasama pertahanan selain pembelian alutsista.
"Saya dan Putin sepakat memperkuat kerjasama di bidang pertahanan.
Tadi juga kita bahas kerjasama di bidang alih teknologi, bidang produksi
bersama, dan pendidikan serta pelatihan," kata Jokowi.
Indonesia telah meminta kepada Rusia untuk meringankan hambatan ekspor minyak sawit Indonesia ke negeri Beruang Merah itu.
"Kita berkeyakinan bahwa peluang kerjasama 2 negara terbuka lebar
dan kita sepakat kerjasama kurangi hambatan tarif dan non-tarif untuk
kelapa sawit," jelas Jokowi.
Sementara itu Presiden Putin menjelaskan negaranya tertarik melakukan perluasan kerjasama di bidang energi.
"Ada proyek serius dan berskala besar, antara lain ada rencana
membangun industri perminyakan di Bali dengan investasi 13 miliar US
Dolar. Juga pembangunan listrik dengan dukungan perusahaan internal,
dengan besarnya 1,8 Gigawatt dan investasi 2,8 miliar US Dolar," jelas
Putin.
Pada pertemuan bilateral itu, Putin menyampaikan negaranya siap
mendukung program pembangunan infrastruktur di Indonesia seperti jalur
kereta api dan pelabuhan.
Pemerintah Rusia mengatakan ingin mengembangkan usaha di
pertambangan nikel serta pengadaan beragam jenis kapal baik kapal selam
kelas Kilo serta kapal katamaran.
Presiden Jokowi dan Presiden Putin telah melakukan pertemuan
bilateral dan menyaksikan penandatanganan MoU kerjasama antar pemerintah
di rumah kediaman Presiden Federasi Rusia Bocharoc Rucey di Sochi
selama sekitar dua jam.
Jokowi akan berada di Sochi untuk menghadiri KTT ASEAN-Rusia pada 19-20 Mei 2016.(WDY)
Indonesia-Rusia Sepakati 5 MoU Kerja Sama
Kamis, 19 Mei 2016 12:25 WIB