Jakarta (Antara Bali) - Wakil Presiden Jusuf Kalla memanggil sejumlah
Menteri Kabinet Kerja dan lembaga terkait untuk membicarakan tentang
persiapan Indonesia masuk dalam Kemitraan Trans Pasifik (Trans Pasific
Partnership/TPP).
"Tadi bicarakan tentang teknis perencanaan,
strategi perundingan dan juga perekonomian secara umum," Menteri
Perdagangan Thomas Lembong di kantor Wapres di Jakarta, Selasa.
Dalam
pertemuan tersebut hadir Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri
Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perindustrian Saleh Husein, Kepala
Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani.
Selain itu juga dibicarakan tentang kesepakatan dagang dengan Uni
Eropa. Untuk kesepakatan ini tim dari Kementerian Perdagangan sudah
duduk beberapa kali dengan tim perundingan dari Uni Eropa.
"Presiden dalam sidang kabinet tahun lalu memutuskan kesepakatan
dagang dengan Uni Eropa harus tuntas dalam dua tahun. Harapan kami tahap
pertama bisa segera tuntas," ujar Mendag.
Dia mengatakan, karena ditargetkan tuntas dalam dua tahun yaitu
pada 2017, maka kesepakatan dagang Uni Eropa menjadi fokus utama
pemerintah saat ini.
"Di samping itu, kami harapkan beberapa trade agreement yang lebih
kecil tapi juga kami lihat potensinya sangat baik kesannya bilateral
dengan Australia," katanya.
Australia yang merupakan negara tetangga memiliki daya beli tinggi,
kaya modal, serta erat hubungan sosial dengan Indonesia melalui studi
seharusnya bisa lebih banyak investasi ke Indonesia
"Jadi pada tahun ini mungkin itu bisa jadi suatu prioritas,
Australia, ada satu juga dengan empat negara Eropa yang non-Uni Eropa,"
tambah dia.
Untuk TPP, menurut Thomas, Menko Perekonomian sedang menyiapkan
surat keputusan untuk membentuk tim kajian untuk menghitung biaya dari
kesepakatan tersebut. (WDY)
Wapres Kumpulkan Menteri Bahas TPP
Selasa, 9 Februari 2016 20:12 WIB