Pekanbaru (Antara Bali) - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam
meminta maaf kepada pemerintah dan masyarakat Riau atas kerusuhan dan
keresahan pada Kongres ke-29 organisasi ini di Pekanbaru pada 22-26
November.
"Saya sebagai Ketua Umum PB HMI memohon maaf
sebesar-besarnya kepada warga dan pemerintah Riau, masyarakat Indonesia,
dan umat Islam sekalian akan rentetan kasus yang terjadi di Kongres
Pekanbaru," kata Ketua PB HMI Muhammad Arief Mursyid melalui surat
elektroniknya, Selasa.
Kongres HMI XXIX adalah sebagai kegiatan
terbesar dan terpuncak dari organisasi ini. Namun beberapa hari ini HMI
telah menanggung malu akibat keresahan yang terjadi dalam momen ini.
Muhammad
mengakui kerusuhan itu berada di luar kendalinya, namun dia
mengapresiasi kehadiran rombongan penggembira pada kegiatan itu. Dia
mengatakan kerugian yang disebabkan para kader rombongan penggembira
akan dipertanggungjawabkan lewat mekanisme yang seharusnya.
"Selain
itu besar harapan kami, agar semua pihak khususnya para kader
senantiasa menahan diri dan menjaga nama baik himpunan," ungkapnya.
Sebelumnya
diketahui kongres yang dibiayai Riau Rp3 miliar ini mengalami rentetan
masalah. Di Riau sehari sebelum kongres rombongan dengan 21 bus
dilaporkan tidak membayar makan pada salah satu restoran dan warung di
Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu.
Kemudian ketika sampai di
Pekanbaru, ribuan massa yang kebanyakan dari HMI di Indonesia timur
memblokade Jalan Sudirman depan GOR Remaja yang menjadi lokasi kongres,
Sabtu (21/11).
Lalu Minggu (22/11) mobil polisi penyok dihajar
massa dan malamnya terjadi perkelahian yang menyebabkan seorang anggota
panitia lokal Riau terkena panah sumpit. Akhirnya Senin (23/11)
polisi melakukan razia senjata tajam sampai kemudian menyita parang,
badik, dan senjata api, selain mengamankan delapan tersangka. (WDY)
HMI Minta Maaf
Selasa, 24 November 2015 15:13 WIB