Kuala Lumpur (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa
Indonesia harus siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dengan
berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dan berbagai pemangku
kepentingan di dalam negeri.
"Kalau dilihat, diitung dari semua hal yang semua negara juga
menghitungnya, kita 94,1 persen, artinya memang mau tidak mau harus
siap," kata Presiden kepada wartawan di sela penyelenggaraan KTT Asean
di Kuala Lumpur Convention Centre, Minggu.
Presiden mengatakan Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton dalam kebijakan yang diadopsi oleh semua negara Asean itu.
"Tugas negara untuk membumikan sehingga tidak hanya dirasakan
segelintir orang, sehingga semua orang bisa merasakan manfaat adanya
MEA," kata Presiden.
Ditambahkannya, "pandai-pandai saja kita memanfaatkan sesuatu,
jangan menunggu saja, semua harus direbut, harus diperbaiki regulasi
kita, daya saing, sisi yang kurang diperbaiki".
Pemerintah, kata Presiden, juga sudah mengidentifikasi produk-produk
barang tertentu yang dapat bersaing dalam kerangka kerja sama regional
tersebut.
"Tapi harus melihat produk-produk barang tertentu yang bisa kita
identifikasi, itu yang kita kembangkan, saya sudah tugaskan ke menteri
untuk mengidentifikasi barang yang kompetitif. Itu yang kita dorong,"
tegasnya.
Presiden menegaskan, "tidak usah takut karena mau tidak mau harus
kita hadapi. Kita tidak berhadapan dengan MEA saja tapi ada juga
integrasi yang lain. Mau tidak mau harus dihadapi".
Presiden Joko Widodo menghadiri KTT Asean dan rangkaiannya di Kuala Lumpur yang berlangsung sejak Sabtu hingga Minggu.
Setelah bertemu dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon, Presiden Joko Widodo
di jadwalkan bertolak menuju Tanah Air pada Minggu malam. (WDY)
Indonesia Harus Siap Hadapi MEA
Minggu, 22 November 2015 15:49 WIB