Sinergitas Intelijen Indonesia Harus Ditingkatkan

Denpasar (Antara Bali) - Wakil Kepala Badan Intelijen (Wakabin) Pusat Letjen TNI Torry Djohar Banguntoro mengatakan upaya menjaga sinergitas kinerja intelijen Indonesia harus terus ditingkatkan seiring kemajuan teknologi yang terus berkembang.

"Dengan terus meningkatkan sinergitas intelijen diharapkan keamanan wilayah Indonesia tetap terjaga," kata Torry Djohar di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, Bali yang menjadi tujuan pariwisata internasional harus dapat perhatian khusus sehingga pihaknya mengharapkan anggota intelijen nanti dapat terus berkoordinasi dengan atasannya.

Menurut dia, apabila upaya itu tercapai, maka Bali dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya. "Kita mengakui personel intelijen terbatas, namun dengan adanya kesadaran dan perhatian masyarakat menjaga keamanan lingkungannya dapat membantu tugas kami," ujarnya.

Ia menilai, masyarakat Bali sudah mampu berpartisipasi dalam membantu aparat penegak hukum untuk mengamankan wilayahnya masing-masing, sehingga upaya ini diharapkan dapat terus ditingkatkan.

"Meskipun badan intelijen negara memiliki alat-alat penunjang untuk memantau itu, namun peran serta masyarakat sangat penting dalam menjaga keamanan wilayahnya" ujar pria yang pernah menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana itu.

Terkait kasus wisatawan asing yang mengibarkan bendera palu arit di Bali, kata dia, ke depannya akan terus melakukan antisipasi dengan cara sosialisasi kepada masyarakat bahwa pentingnya mengamankan wilayahnya.

"Saat ditangkap wisatawan itu mengaku hanya ingin mencoba, namun hal itu menurut saya tidak pantas, namun sudah dilakukan upaya hukum," ujarnya.

Selain itu, para kepala staf angkatan darat di Asia Pasifik (diantaranya Amerika, Inggris, Jerman, Prancis, dan Indonesia) berkumpul di Bali untuk berikhtiar agar tidak melakukan peperangan di zaman moderenisasi saat ini.

"Memang dalam hubungan antara negara sering terjadi pasang surut, namun peran tentara se-Asia Pasifik inilah yang dapat diharapkan untuk mengantisipasi hal itu," ujar Torry Djohar.  (WDY)