FPK Dukung Kandidat Bupati Wayan Sudirta

Denpasar (Antara Bali) - Forum Perempuan Karangasem (FPK) komitmen mendukung kandidiat Bupati Karangasem Wayan Sudirta dari PDIP, terlebih setelah hasil survei SMRC (Syaiful Mujani Research and Consulting) diumumkan.

"Kami sangat mendukung kiprah pak Wayan Sudirta menjadi kandidat Bupati Karangasem periode 2015-2020 karena Pak Wayan mampu memperjuangkan hak-hak perempuan," kata Wayan Suastini, seorang pengurus FPK di Karangasem, Bali, Rabu.

Ia mengatakan, langkah yang dilakukan mantan anggota DPD RI itu perlu didukung semua pihak sebab Karangasem membutuhan sosok pemimpin yang cerdas dan berpengalaman di tingkat daerah dan nasional serta memahami aturan hukum.

"Kita perlu pemimpin yang bisa membawa perubahan kehidupan masyarakat Karangasem agar lebih baik," katanya.

Ia mengatakan, dalam survei lembaga independen SMRC menyebutkan Wayan Sudirta sebagai bakal calon bupati paling unggul, baik dalam posisi tunggal maupun bergandengan.

Sudirta mengungguli kandidat lain, seperti Mas Sumatri, Made Sukerana, Gede Dana, Made Sumiati dan Ngurah Agung.

Sudirta juga unggul kalau digandengkan dengan kandidat wakil seperti Wayan Suastika, Wayan Sumatra. Sudirta bahkan menang telak bila digandengkan dengan Mas Sumatri atau Made Sukerana berhadapan dengan pasangan kandidat lain.

Setelah diumumkan hasil survei SMRC tersebut, dukungan terus mengalir dari ibu-ibu yang membentuk forum perempuan, antara lain, di Kecamatan Bebandem, Kecamatan Abang, Kecamatan Kubu dan terakhir di Sektor I Kecamatan Karangasem mewilayahi Desa Seraya Barat, Seraya Tengah, Seraya Timur dan Desa Bukit.

Para ibu semangat membentuk forum perempuan tersebut karena melihat sosok Wayan Sudirta tidak membeda-bedakan anak perempuan dibanding anak laki. Dalam keluarganya, Sudirta adalah sosok tokoh yang pro-gender, bahkan putrinya pun disekolahkan sampai keluar negeri.

Dipilih sebagai pengurus forum perempuan sektor I tersebut adalah Ni Wayan Suastini sebagai ketua, Ni Wayan Subadri menjabat wakil ketua, Ni Kadek Widiastini menjadi sekretaris dan Ni Ketut Kariani menempati bendahara. (WDY)