Washington (Antara Bali) - Roket tanpa awak yang dioperasikan oleh
perusahaan swasta AS, Orbital Sciences Corp. meledak pada Selasa
(28/10), beberapa detik setelah peluncuran.
Roket Antares meledak enam detik setelah peluncuran pada pukul 18.22 waktu
setempat (05.22 WIB, Rabu) dari instalasi milik badan antariksa AS, NASA Wallops Flight Facility, di Virginia Timur.
Antares membawa pesawat antariksa milik Orbital, Cygnus.
"Telah terjadi gangguan pada wahana. Kami akan memberikan perubahan
keterangan sesegera mungkin," dengan Tweet perusahaan Orbital.
Tayangan televisi memperlihatkan api berkobar ke udara. Penyebab ledakan belum diketahui.
Tak ada laporan mengenai korban jiwa, kata NASA, sebagaimana dikutip Xinhua.
NASA mengemukakan semua personel di sekitar tempat peluncuran Wallops Flight Facility "baik-baik saja".
Kerusakan diduga hanya terbatas pada instalasi tersebut.
Cygnus membawa 2.290 kilogram muatan untuk International Space Station.
Salah satu percobaan baru yang dibawa roket itu adalah "penyelidikan
Drain Brain",studi yang ingin mengetahui cara aliran darah dari otak
turun ke jantung di ruang tanpa daya tarik Bumi.
Muatan lainnya adalah Meteor Composition Determination (Meteor),
untuk penyelidikan pertama di antariksa terhadap meteor yang memasuki
atmosfer Bumi.
Misi itu juga meliputi banyak penelitian mahasiswa.
Roket tersebut mulanya dijadwalkan diluncurkan pada Senin, tapi
diundur hingga Selasa akibat satu kapal yang berlayar memasuki daerah
terlarang NASA.
Misi itu adalah yang ketiga dari delapan penerbangan Orbital, yang
dikontrak NASA untuk memasok kembali stasiun antariksanya, dan
perjalanan keempat oleh Antares dan Cygnus ke laboratorium yang
mengorbit Bumi.
Selain dengan Orbital, NASA juga telah menandatangani kesepakatan
dengan satu lagi perusahaan swasta yang bernama SpaceX untuk memasok
barang ke stasiun antariksa. (WDY)
Roket Amerika Meledak Setelah Peluncuran
Rabu, 29 Oktober 2014 8:16 WIB