Negara (Antara Bali) - Dewan di DPRD Jembrana mendekati masyarakat dengan menggelar turnamen catur yang diikuti ratusan pelajar dari SD sampai SMA, dimulai Sabtu (2/8) hingga Jumat (8/8).
"Selain untuk ikut memeriahkan HUT Kota Negara, kami ingin mengenalkan lingkungan wakil rakyat ini kepada pelajar serta masyarakat luas. Kami ingin menghapus kesan angker dan sakral, gedung ini," kata Ketua DPRD Jembrana, Ketut Sugiasa.
Menurutnya, kantor wakil rakyat bukanlah tempat yang sakral, namun merupakan lingkungan terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya, termasuk keluhan terhadap berbagai permasalahan yang mereka hadapi.
Ia mengajak masyarakat, memanfaatkan fasilitas di kantor DPRD untuk kegiatan positif, seperti turnamen catur ini.
"Kami adalah orang-orang yang dipilih langsung oleh rakyat, lewat pemilihan umum. Setelah kami duduk disini, kami tetap ingin dekat dengan masyarakat seperti masa kampanye," ujarnya.
Khusus untuk turnamen yang diikuti 245 pelajar berbagai tingkatan ini, ia berharap, bisa muncul bibit atlit catur yang bisa berpretasi di jenjang yang lebih tinggi.
"Siapa tahu diantara kalian kelak ada yang jadi atlit catur internasional, atau menjadi politisi seperti kami," katanya sambil tersenyum.
Ketua Panitia Turnamen Catur DPRD Jembrana Cup, Putu Kamawijaya mengatakan, lomba ini sangat bagus untuk mengasah pikiran dan disiplin pelajar.
Dengan membiasakan berpikir seperti bermain catur, menurutnya, seseorang akan mampu mengantisipasi segala kemungkinan, khususnya hal-hal negatif yang akan menyerang dirinya.
"Panitia turnamen ini gotong-royong diantara kalangan dewan, termasuk urunan untuk dana penyelenggaraan. Selain itu, dari pendanaan yang mencapai Rp37 juta, kami juga dibantu KONI, Bupati Jembrana serta donatur," kata anggota Komisi C ini.
Sementara Bupati Jembrana, I Putu Artha yang juga hadir dalam pembukaan turnamen ini minta, KONI beserta Percasi mendatangkan latih tanding dengan master catur nasional.
Menurutnya, dengan latih tanding melawan atlit catur profesional, akan banyak pelajaran yang bisa diperoleh pecatur-pecatur muda Jembrana ini.
"Jangan hanya berhenti pada turnamen ini saja. Pemenang dari lomba ini harus dibina, termasuk dipertemukan dengan pecatur nasional dalam latih tanding," katanya.
Dengan pola pembinaan tersebut, ia berharap, atlit catur Jembrana, yang sudah diperhitungkan dalam setiap lomba catur Provinsi Bali, bisa lebih berprestasi lagi.(GBI)