New York (Antara Bali) - Harga minyak di New York turun pada Selasa
(Rabu pagi WIB) karena prospek permintaan minyak mentah AS lemah,
sementara harga minyak Eropa naik di tengah kekhawatiran tentang Libya
dan sanksi baru Uni Eropa terhadap Rusia.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman September, turun 70 sen menjadi ditutup pada
100,97 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman September, naik
15 sen menjadi menetap di 107,72 dolar AS per barel di perdagangan
London.
Kontrak Brent, yang lebih terkait dengan perkembangan
internasional, berakhir lebih tinggi setelah Uni Eropa sepakat untuk
memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia, termasuk di perusahaan minyak
yang dikendalikan negara, Rosneft.
Analis juga telah menyebutkan kekerasan yang sedang berlangsung di
produsen minyak Libya, di mana depot bahan bakar di dekat bandara
Tripoli telah terbakar selama tiga hari di tengah pertempuran di antara
para milisi yang bersaing.
Kekacauan di Libya telah menimbulkan keraguan tentang kemampuan
negara Afrika Utara itu untuk mengembalikan produksi minyak mentahnya.
Tetapi pasar minyak AS telah dilihat sebagai memiliki persediaan
yang berlimpah. Beberapa analis memperkirakan bahwa persepsi akan
menguat pada Rabu ketika Badan Informasi Energi AS (EIA) merilis laporan
persediaan minyak mentah mingguan.
"Kemungkinan pasar mengantisipasi bahwa permintaan minyak mentah di
AS akan bergerak turun," kata Andy Lebow, wakil presiden senior di
Jefferies Bache.
Tingkat pemanfaatan kilang-kilang AS pada pekan lalu mencapai 93,8
persen, naik dari 92,3 persen pada tahun lalu dan 93,0 persen pada dua
tahun lalu, menurut data EIA.
Pengamat pasar yakin kilang-kilang akan segera mengurangi kembali
produksinya menjelang akhir musim mengemudi musim panas pada awal
September, sehingga mengurangi permintaan minyak mentah.
"Ada kemungkinan bahwa kita akan melihat pengurangan permintaan
minyak mentah di AS," kata Carl Larry, analis di Oil Outlooks and
Opinions. (WDY)
Penerjemah: Apep Suhendar
Harga Minyak Dunia Bervariasi Jelang Laporan Persediaan AS
Rabu, 30 Juli 2014 7:31 WIB