Jakarta (Antara Bali) - Sejak era reformasi, Partai Golkar tidak pernah solid dalam
memilih pemimpin bangsa meskipun Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar sudah
memutuskan pada pasangan tertentu.
Demikian juga pada pilpres 2014, DPP Partai Golkar tidak sepenuhnya
mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Kader muda Golkar
justru lebih mendukung pasangan Joko Widodo- Jusuf Kalla.
"Kalau anda amati, sejak reformasi, Partai Golkar selalu alami dualisme
pendapat untuk memilih seorang pemimpin. Partai Golkar setiap
menghadapi pilpres, setiap 5 tahun tidak 100 persen solid mendukung
keputusan partai," kata Ketua DPP Partai Golkar, MS Hidayat di Gedung
DPR RI, Jakarta, Selasa.
Dikatakan Menteri Perindustrian itu, apa yang dilakukan oleh kader muda
Golkar yang mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla tak akan mampu dicegah
oleh DPP Partai Golkar.
"Kalau kemudian ada upaya dari kader muda Golkar mendukung pasangan
lain, hal itu tidak bisa dicegah. Pemberian sanksi pun juga tidak akan
mengubah sikap tersebut," kata Hidayat.
Dia menyarankan kepada DPP Golkar untuk segera melakukan komunikasi dengan kader muda Golkar itu.
"Sekarang ini, bagaimana DPP PG mengelimir hal tersebut dengan mengajak komunikasi kader-kader muda," kata MS Hidayat.
Sejumlah kader muda Golkar mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Padahal, Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie atau Ical telah memutuskan
untuk mendukung pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. (WDY)
Golkar Tak Solid Dukung Prabowo-Hatta, Kata MS Hidayat
Selasa, 20 Mei 2014 19:58 WIB