Denpasar (ANTARA) - Kepolisian Daerah Bali menyiapkan tempat penampungan sementara bagi pemudik yang tidak terangkut kapal di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana menuju Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur.
Kepala Biro Operasi Polda Bali Komisaris Besar Polisi Soelistijono mengatakan tempat penampungan sementara itu dibuat mengantisipasi adanya prediksi dari ASDP yang menyatakan bakal ada ribuan kendaraan dan pemudik yang menumpuk pada 27-28 Maret 2025.
"Prediksi arus mudik itu puncaknya di tanggal 27 dan 28 Maret. Di tanggal 27 itu ada kemungkinan, prediksi dari ASDP ada 400 sekian kendaraan yang tidak terangkut. Kemudian orangnya," kata Soelist.
Sementara itu, pada tanggal 28 Maret, kata dia, prediksi dari ASDP ada 2.000 kendaraan kecil yang tidak terangkut dan 4.000 lebih penumpangnya tertahan di jalur Denpasar-Gilimanuk karena terjebak kegiatan pawai ogoh-ogoh.
Untuk mengantisipasi terjadinya kendaraan dan penumpang yang terjebak di jalur mudik, Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto sudah melakukan langkah-langkah koordinasi dengan forkopimda setempat untuk diperbolehkan menempati kantor-kantor atau fasilitas umum lainnya.
Menurut Soelist, kantor-kantor polisi, masjid-masjid yang ada di sepanjang jalur itu bisa digunakan untuk penampungan. Hal itu pun sudah diberitahukan kepada seluruh forkopimda di Bali.
"Saya juga kasih tahu ke Kapolres mulai dari Tabanan hingga Jembrana untuk koordinasi dengan desa adat, karena kalau nanti sampai waktunya Nyepi masih ada kendaraan atau orang yang tidak sempat nyebrang, tempat-tempat itulah yang akan menampung," katanya.
Mantan Dirpolairud Polda Bali itu kembali mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari mudik pada tanggal 27-28 Maret 2025.
"Kalau bisa sebelum tanggal 27-28 silahkan dilakukan mudik," kata dia.