Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali meluncurkan sebanyak empat aplikasi pelayanan publik sebagai upaya memberikan kemudahan kepada masyarakat di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut.
"Kami meluncurkan empat inovasi digital canggih sekaligus yaitu Aplikasi 'Singa Pinter' (Sistem Navigasi Akses Pemanfaatan Layanan dan Informasi Terintegrasi), 'Si Tri Datu' (Sistem Terintegrasi Pelayanan Gawat Darurat), 'Srikandi' Buleleng (Sinergitas Revitalisasi Inovatif Kekayaan Arsip dan Nilai Daerah Integratif), dan 'Juntai Pangan' (Merajut Rantai Pangan)," kata Penjabat Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana di Ruang Buleleng Command Center (BCC) Dinas Kominfosanti Buleleng, Sabtu.
Ia menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif para pejabat yang telah menggagas proyek perubahan berbasis teknologi ini.
“Inovasi ini adalah wujud nyata dari proses problem solving yang diharapkan dari peserta PKN. Proyek perubahan seperti ini harus dijamin keberlanjutannya agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” ungkapnya.
Lihadnyana menekankan pentingnya memastikan edukasi kepada masyarakat agar mampu memanfaatkan aplikasi-aplikasi ini secara optimal dan terkelola dengan baik.
Baca juga: BKSDA Bali lepas liar 310 burung di hutan produksi Buleleng
Baca juga: BKSDA Bali lepas liar 310 burung di hutan produksi Buleleng
“Aplikasi ini adalah alat, tetapi masyarakat yang dilayani juga harus memahami cara penggunaannya. Edukasi menjadi kunci keberhasilan penerapan inovasi teknologi,” ujarnya.
Pihaknya juga menyampaikan harapan agar keempat aplikasi ini tidak hanya meningkatkan tata kelola pemerintahan di Buleleng tetapi juga memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat.
Direktur RSUD Buleleng, dr. Arya Nugraha yang memprakarsai Aplikasi Si Tri Datu menyampaikan bahwa aplikasi tersebut dirancang untuk mengatasi tantangan dalam pelayanan gawat darurat medis dengan menyediakan solusi yang cepat, terkoordinasi, dan efektif.
Melalui integrasi antara rumah sakit, ambulans, dan stakeholder terkait lainnya, Si Tri Datu memastikan respons medis yang lebih cepat dan akurat, memanfaatkan teknologi untuk akses informasi real-time bagi masyarakat dan tim medis.
“Pelayanan gawat darurat yang tepat dan cepat adalah kebutuhan utama masyarakat. Si Tri Datu hadir untuk memastikan bahwa kolaborasi semua pihak dapat mewujudkan layanan yang optimal,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Buleleng, Ketut Suwarmawan yang menjelaskan aplikasi Singa Pinter ini menjadi solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan integrasi aplikasi layanan publik di Buleleng.
Baca juga: BI utamakan hilirisasi dan pengembangan infrastruktur di Bali Utara
Baca juga: BI utamakan hilirisasi dan pengembangan infrastruktur di Bali Utara
Dengan hadirnya Singa Pinter, 44 aplikasi layanan publik yang terpisah kini digabung dalam satu platform, memudahkan masyarakat mengakses layanan tanpa perlu datang ke kantor pemerintahan.
Aplikasi ini juga membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan berbasis data yang lebih akurat dan cepat.
"Dengan Singa Pinter, kami berkomitmen untuk menjadikan pelayanan publik lebih mudah, transparan, dan efisien, seiring dengan kemajuan era digital,” ungkapnya.
Peluncuran keempat aplikasi ini menjadi tonggak penting dalam upaya Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk mengoptimalkan teknologi dalam meningkatkan pelayanan publik.
Aplikasi ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Buleleng untuk terus berinovasi dan memberikan solusi yang relevan dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat di era digital