Denpasar (ANTARA) - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2024 Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri konser musik Pesta Rakyat Gemoy dan Santuy di Bali mengajak anak muda yang hadir tetap rukun, meskipun berbeda pilihan politik.
Dalam konser musik yang menghadirkan bintang tamu utama Dewa 19, Gibran datang untuk menyapa masyarakat dan meminta agar ribuan penonton yang didominasi anak muda itu cukup menikmati hiburan yang disajikan, tanpa menyampaikan narasi kampanye.
“Saya tegaskan satu lagi untuk teman-teman sesama anak muda ya beda pilihan tidak mengapa, yang penting semuanya rukun, yang penting sesama anak muda saling berpegangan tangan, saling dukung satu sama lain untuk nanti menuju Indonesia emas, jangan mau dipecah belah,” kata dia di Denpasar, Selasa.
Di Lapangan Niti Mandala Renon, cawapres nomor urut 2 itu meminta hadirin tidak perlu merespons jika ada yang menjelek-jelekkannya, termasuk sindiran atau fitnah yang datang juga sebaiknya tidak ditanggapi dan dibalas.
Dalam konser yang diselenggarakan oleh Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) itu, Gibran justru fokus melempar narasi kerukunan ditambah pesan pengingat agar penonton yang memadati lapangan bersenang-senang dengan tertib tanpa meninggalkan jejak sampah.
Pada kesempatan itu, Gibran Rakabuming juga memberikan seikat bunga kepada istrinya, Selvi Ananda, yang mendampingi lawatannya sejak pagi di Pulau Dewata, karena ibunda Jan Ethes itu diketahui berulang tahun hari ini.
Di panggung yang sama, mereka tidak hanya berdua, namun hadir pula Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Budiman Sudjatmiko, Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Hashim Djojohadikusuma, dan Ketua TKD Prabowo-Gibran Bali Made Muliawan Arya.
“Prabowo dan Mas Gibran menawarkan program-program luar biasa, khususnya untuk anak muda milenial, Prabowo mengatakan daripada dia pilih pasangan lebih tua lebih baik pilih anak muda tulus hati dan bersih dari korupsi, dia menawarkan seorang wakil yang akan mewakili anak muda,” kata Hashim menyampaikan pesan Prabowo.
Sementara Budiman Sudjatmiko banyak cerita soal alasannya mendukung Prabowo-Gibran dalam Pemilu 2024 hingga rela lepas dari partai yang diikuti selama belasan tahun.
“Saya jatuh cinta dengan programnya Pak Prabowo-Gibran. Waktu saya masih kecil di Jawa Tengah banyak teman saya tidak bisa masuk sekolah karena mahal dan ilmunya tidak dijangkau, kalau pun masuk kadang tidak naik kelas, setelah saya selidiki ternyata sebab utamanya anak Indonesia kekurangan gizi, atau stunting,” ujar Budiman.
Akhirnya, ia menaruh hati pada program pasangan calon nomor 2 lantaran pasangan calon tersebut akan memberikan makan siang gratis bagi ibu hamil dan anak sekolah, sehingga dapat melahirkan dan membesarkan anak-anak cerdas.
“Nanti program itu (makan siang gratis) dilakukan UMKM dan bumdes, makanya saya dukung orang itu jadi Presiden, tapi ada konsekuensinya, saya dipecat dari partai, tapi tidak mengapa, saya yang penting NKRI,” kata aktivis 1998 tersebut.
Baca juga: Gibran serap aspirasi pengusaha UMKM di Bali
Baca juga: Gibran tanggapi biasa tentang spanduk di Bali diduga sindir dirinya
Baca juga: Gibran akui perlu kerja ekstra untuk menang di Bali
Baca juga: Gibran hadiri deklarasi kemenangan satu putaran di Denpasar
Baca juga: Gibran respons keinginan masyarakat Buleleng soal Bandara di Buleleng