Denpasar (ANTARA) - Ribuan warga Hindu di Bali mengikuti Upacara Melasti di Pantai Padang Galak, Kota Denpasar menjelang datangnya hari suci Nyepi tahun Saka 1945.
“Upacara Melasti itu rangkaian hari suci Nyepi, sebelum kita merayakan hari suci itu kita sebagai umat Hindu harus melakukan penyucian diri, dengan sarana mengambil tirta kamandalu yang ada di pantai untuk membersihkan alam dan diri kita sendiri sebelum melakukan Nyepi,” Kata Bendesa Adat Peguyangan, Ketut Sutama, Sabtu.
Ketut Sutama menuturkan setelah kebijakan PPKM Pandemi COVID-19 dicabut pemerintah, Upacara Melasti kembali dapat diikuti oleh seluruh masyarakat, di mana tiga tahun sebelumnya hanya boleh perwakilannya saja.
“Tiga tahun kami tidak melakukan upacara karena ada covid, jadi tidak semua orang ikut ke sini, kami hanya perwakilan saja untuk atur sesaji. Sekarang kan sudah endemi, jadi kita bersama dengan masyarakat kembali melakukan upacara lagi disini, kami ada 53 angkutan kendaraan dan kurang lebih ada enam ribu orang yang ikut,” kata Ketut Sutama.
Ketut Sutama mengatakan setelah Upacara Melasti dilakukan, rangkaian perayaan hari suci Nyepi di Bali dilanjutkan dengan Tawur Kesanga, Pengerupukan, dan pawai Ogoh-ogoh.
Upacara Melasti, kata Ketut Sutama, dapat juga dilakukan di tempat yang memiliki air suci yang telah ditentukan oleh masing-masing daerah, seperti danau jika daerahnya jauh dari pantai.
“Upacara melasti sebenarnya secara serentak dilaksanakan besok, tapi karena tempat ini digunakan oleh banyak desa adat jadi kami majukan acaranya satu hari supaya tidak penuh, karena jumlah krama kami yang ikut melasti ini cukup banyak,” kata Ketut Sutama.
Dengan akan datangnya hari Suci Nyepi ini, Ketut Sutama berharap kesejahteraan dan keselamatan bersama tetap terwujud.
“Harapan kami supaya kita semua mendapatkan kesejahteraan dan keselamatan dengan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa lewat acara ini supaya kita bisa hidup secara lebih tertib dan rukun antara desa adat lainnya,” katanya.
Sementara itu Nyoman Jana, salah seorang umat Hindu yang mengikuti Upacara Melasti ini merasa senang karena dapat kembali melakukan rangkaian kegiatan menyambut hari suci Nyepi.
“Ya, saya senang bisa ikut upacara pemelastian lagi. Dulu pas corona kan dibatasi yang ikut, jadi ngga banyak yang datang buat upacara ke sini,” tutur Nyoman Jana.
Jika diartikan secara sederhana, Upacara Melasti memiliki arti atau makna yaitu nunas (meminta) tirta amerta, penyucian bhuana agung (alam semesta) dan bhuana alit dalam menyambut tahun baru saka, tepatnya pada tanggal satu sasih kadasa yaitu hari raya Nyepi, yang tahun ini akan jatuh pada Rabu (22/3) pekan depan.