Mataram (Antara Bali) - Hutan Kemasyarakatan (HKm) Santong di Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menjadi objek studi banding internasional karena keberhasilannya mengelola hutan berbasis masyarakat.
Ketua Kelompok HKm Santong H Artim di Tanjung, Jumat mengatakan pada Oktober 2012 untusan dari 10 negara ASEAN melakukan studi banding mengenai pengelolaan hutan berbasis masyarakat.
"Para pecinta lingkungan dari negara-negara Asia itu berkunjung ke HKm Santong untuk belajar mengenai pengelolaan hutan Santong, melihat partisipasi masyarakat dan meminta informasi mengenai proses izin HKm Santong dari Bupati Lombok Utara," ujarnya.
Ia mengatakan hampir setiap tahun delegasi pemerhati hutan dari berbagai negara datang ke HKm Santong, baik melalui asosiasi maupun utusan dari masing-masing negara.
Tahun 2011, kata Artim, utusan dari 14 negara di Asia berkunjung ke HKm Santong untuk mempelajari mengenai keberhasilan pengelolaan hutan di daerah ini. Sementara pada 2009 rombongan dari Jepang juga melakukan penelitian atas keberhasilan masyarakat sekitar hutan mengelola HKm Santong.
HKm di Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, seluas 758 ha, sudah memperoleh sertifikat ekolabel dari Kementerian Kehutanan dan ini merupakan yang pertama di Indonesia untuk jenis hutan kemasyarakatan. (LHS/T007)
Hutan Santong Objek Studi Internasional
Jumat, 23 November 2012 15:13 WIB