Denpasar (ANTARA) - Pjs. Area Manager Commrel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Cholishon Liwajhillah mengatakan pihaknya akan mengatur ulang penyaluran kuota bahan bakar minyak jenis solar di Bali agar merata, terkait kelangkaan di sejumlah SPBU.
"Pertamina berinisiatif melakukan pengaturan ulang atau normalisasi dengan menyalurkan solar berdasarkan kuota provinsi, sehingga diharapkan lembaga penyalur dapat pasokan solar secara merata," kata Cholishon di Denpasar, Bali, Selasa.
Upaya ini dilakukan Pertamina setelah terjadi penumpukan antrean pembelian BBM jenis solar yang disebabkan oleh habisnya kuota untuk beberapa lembaga penyalur.
"Pertamina terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan kepolisian serta SPBU agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan normal," ujarnya.
Cholishon mengatakan pihaknya kini memaksimalkan penyaluran yang lebih selektif kepada konsumen dengan mengalihkan kuota antar kota/kabupaten di Bali agar distribusinya merata.
Baca juga: Sri Mulyani : Kuota solar dan pertalite akan habis Oktober 2022
Terkait dengan laporan kurangnya kuota solar subsidi ini, Cholishon telah mengajukan laporan kepada regulator dalam hal ini BPH Migas yang mengatur pembatasan kuota solar.
"Pertamina menyalurkan solar subsidi telah sesuai dengan aturan kuota yang ditetapkan regulator, karena peruntukan solar subsidi berdasarkan peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2014 telah menetapkan konsumen yang berhak menggunakan," ujarnya kepada media.
Pihak Pertamina Patra Niaga itu meminta masyarakat Bali tak panik dan membeli sesuai kebutuhan, lantaran mereka akan terus memastikan penyalurannya mematuhi aturan yang ditetapkan.
Salah satu SPBU di Kota Denpasar yang umumnya jarang didatangi pembeli solar subsidi mengaku tiga hari terakhir mengalami kenaikan penjualan jenis tersebut.
Baca juga: Polresta Denpasar siagakan personel di SPBU
"Di sini truk diesel jarang, tapi sementara sekitar tiga hari terakhir mulai ke sini, ada peningkatan terutama solar 200-300 liter," kata Pengawas SPBU 54.80.14.9 I Nyoman Darsana di Denpasar.
Ia menyebut selama ini tak banyak pembeli BBM jenis solar di SPBU yang berada di kawasan pemukiman tersebut, bahkan pengisian ulang kerap dilakukan tiga bulan sekali sebanyak 8 kiloliter.
Selain solar, Darsana juga melihat kenaikan pembeli juga muncul pada BBM jenis pertalite, di mana setiap harinya pengiriman stok bahan bakar tersebut rutin dikirim ke SPBU yang buka selama 24 jam penuh itu.
Pengawas SPBU yang menjual produk BBM pertamax turbo, pertamax, pertalite, dexlite, solar, dan bio solar itu melihat kepadatan pembeli belakangan terjadi pada waktu sore hari.