Tabanan (Antara Bali) - Ketua Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Provinsi Bali Ayu Pastika mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap keberadaan kaum lanjut usia (Lansia).
"Dengan kepedulian dan perhatian semua pihak, para lansia akan lebih nyaman dalam menikmati hari tua mereka," katanya saat membuka Pembinaan Lansia Berbasis Masyarakat di Desa Timpag, Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Kamis.
Menurut dia, meningkatnya rata-rata usia harapan hidup masyarakat Bali yang mencapai 72 tahun berdampak pada meningkatnya jumlah lansia. Peningkatan jumlah tersebut, sangat memerlukan perhatian dan penanganan khusus secara terpadu yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
"Kita semua punya kewajiban mengupayakan agar para lansia tetap terjaga kondisinya baik fisik, mental maupun sosialnya," ujarnya. Ia menyampaikan, secara alami, kondisi fisik para lansia akan mengalami penurunan sejalan dengan makin bertambahnya usia sehingga membuat mereka rentan terhadap berbagai jenis penyakit serta mental yang relatif kurang stabil.
Pembinaan lansia tahun ini dipusatkan di dua desa yaitu Timpag, Kabupaten Tabanan dan Wanasari Kabupaten Jembrana dengan sasaran 50 orang lansia di tiap desa. Pembinaan akan berlangsung selama dua bulan.
Dalam kesempatan itu, Ayu Pastika menyerahkan bantuan berupa paket sembako, pakaian olah raga dan kain sebanyak 50 paket untuk dua desa yang jadi sasaran pembinaan tahun ini.
Bekerja sama dengan RS Indera Provinsi Bali, BK3S juga memberi pengobatan dan pemberian kacamata gratis. Dalam rangkaian pembinaan lansia ini, Dinas Sosial Provinsi Bali juga memberikan bantuan LUEP (Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan) kepada 20 orang masing-masing sebesar Rp1,5 juta.(LHS/T007)
Masyarakat Bali Perlu Lebih Peduli Lansia
Kamis, 13 September 2012 18:57 WIB