Denpasar (ANTARA) - Asisten Gubernur/Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Filianingsih Hendarta mendorong Provinsi Bali dapat menjadi percontohan proses transformasi ekonomi dan keuangan digital bagi daerah lain di Tanah Air.
"Kita melihat kegiatan ini (Bali Digital Festival) sangat bermanfaat dan refleksi komitmen yang kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan proses transformasi digital di Indonesia yang kita mulai dari Bali," kata Filianingsih di Denpasar, Sabtu.
Filianingsih menyampaikan hal tersebut dalam acara bertajuk "Navigasi Sistem Pembayaran Untuk Mengoptimalkan Ekonomi Keuangan Digital" serangkaian Bali Digital Festival Tahun 2022 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Bali.
"Saya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bali yang luar biasa. Bukan hanya soal kreativitas, tetapi memberikan semangat untuk bertransformasi," ucapnya.
Baca juga: BI siapkan uang tunai Rp4,9 triliun untuk kebutuhan Idul Fitri di Bali
Ia menambahkan, di tengah kondisi pandemi COVID-19, akselerasi digital terbukti menjadi "game changer" di tengah keterbatasan mobilitas sosial.
Demikian pula, aktivitas perilaku pembayaran, khususnya pada kanal dan instrumen pembayaran ritel berbasis digital telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, termasuk akseptansinya, terutama melalui kanal QRIS, perbankan digital dan instrumen uang elektronik.
"Bank Indonesia akan terus melakukan sinergi dan kolaborasi bersama kementerian/lembaga, pemda dan industri dalam berbagai program percepatan dan perluasan elektronifikasi bantuan sosial, elektronifikasi pemerintah daerah dan transformasi," ujarnya.
Filianingsih mengatakan Bali merupakan provinsi yang memiliki perkembangan digitalisasi cukup pesat berdasarkan pertumbuhan QRIS, elektronifikasi yang sudah mencapai 100 persen dari target serta perkembangan uang elektronik dan ATM/D.
Hingga 25 Februari 2022 jumlah merchant QRIS di Bali tercatat sudah sebanyak 434.541 merchant. Jumlah merchant tersebut meningkat 119 persen (yoy), sedangkan jumlah transaksinya meningkat 387 persen (sebanyak 983.738 transaksi).
Baca juga: BI dan Pemkot Denpasar resmikan program SIAP QRIS di pasar
Sedangkan untuk penggunaan uang elektronik dari sisi volume meningkat 73 persen (yoy) dan nominalnya naik 42 persen (yoy), kemudian penggunaan ATM/D dari sisi volume meningkat 75 persen (yoy) dan dari sisi nominal naik 95 persen.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan pihaknya mendukung Pemerintah Provinsi Bali dalam menyelenggarakan rangkaian kegiatan Bali Digital Festival 2022 untuk mendorong terciptanya ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Bali.
Bali Digital Festival 2022 ini dengan tema utama "Digital Kerthi Bali: Enabling Bali As a Digital Creative Paradise.
Tema utama ini diangkat berdasarkan pertimbangan bahwa sektor ekonomi dan keuangan digital di Provinsi Bali dipandang memiliki potensi yang tinggi sebagai salah satu sektor dalam pembangunan Ekonomi Kerthi Bali.
Beberapa pertimbangan tersebut antara lain bahwa Bali telah memiliki banyak penerbangan langsung dari dan ke kota-kota besar dunia; lingkungan dan komunitas lokal, nasional hingga internasional yang sudah terbentuk dan infrastruktur yang memadai.
"Tidak hanya mempercepat transformasi ekonomi dan keuangan digital Indonesia, melalui talkshow dan seluruh rangkaian kegiatan Bali Digital Festival 2022 ini diharapkan dapat mendorong terciptanya ekosistem digital di Bali," ucapnya.
Selain itu, menjadi langkah awal dalam merealisasikan mimpi Bali sebagai digital hub nasional bahkan internasional melalui digitalisasi sistem pembayaran, yang pada akhirnya juga akan menjadi salah satu katalisator penting dalam mendukung pemulihan ekonomi Bali dan nasional.
Dalam acara yang diikuti oleh pimpinan penyelenggara jasa pembayaran se-Bali dan perwakilan akademisi dan mahasiswa itu menghadirkan pembicara Bendahara Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Vincent Iswara dan Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga.