Gianyar, Bali (ANTARA) - Kanwil Ditjen Kekayaan Negara (DJKN) Bali dan Nusa Tenggara melaporkan hasil lelang barang milik negara (BMN) tahun 2021 naik hingga 127 persen dari target, yang menandakan ekonomi propinsi Bali mulai bangkit dan pulih.
"Target tahun 2021, lelang barang milik negara sebesar Rp25,50 miliar, realisasinya mencapai Rp32,27 miliar, atau mencapai 127 persen. Ini menandakan bahwa perekonomian Bali mulai bangkit dan pulih," kata Kepala Kanwil Ditjen Kekayaan Negara Bali Nusra Anugrah Komara, saat media briefing APBN Kita, di Ubud, kabupaten Gianyar, Selasa.
Pada tahun 2022, realisasi hingga 29 Maret 2022 telah menerima Rp2,85 miliar, atau 10 persen dari target selama tahun 2022 sebesar Rp28 miliar, tambah Anugrah, Kakanwil DJKN Bali dan Nusa Tenggara.
Ia juga melaporkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tahun 2021 mencapai Rp46,94 miliar, mencapai 125 persen dari target Rp37,7 miliar. "Ini juga menjadi indikator bahwa perekonomian pulau Dewata ini semakin membaik, pulih dan bangkit kembali," tambah dia.
Sementara untuk PNBP tahun 2022, hingga posisi 28 Maret 202, telah mencapai Rp3,94 miliar, atau baru sembilan persen dari target selama tahun ini sebesar Rp41,83 miliar.
Dalam jumpa pers itu, Kanwil DJKN Bali dan Nusa Tenggara melaporkan pula keberhasilannya melakukan sertifikasi barang milik negara terutama aset tanah.
Target tahun 2021 adalah sertifikasi 323 aset dan realisasinya mencapai sertifikasi 325 aset atau capaiannya 101 persen. "Untuk tahun 2022 ini kami ditargetkan melakukan 193 sertifikasi aset BMN.
Dalam acara itu, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali Teguh Dwi Nugroho, Kepala Kanwil Bea dan Cukai Bali, NTB dan NTT Susila Brata, dan Plt. Kepala Kanwil Ditjen Pajak Provinsi Bali Belis Siswanto memberikan laporan kinerjanya kepada publik melalui media massa.