Kunjungi Denpasar, Wabup Pohuwato studi penanganan COVID-19

Denpasar (ANTARA) - Wakil Wali Kota Denpasar Bali, Kadek Agus Arya Wibawa menerima kunjungan kerja Wakil Bupati Pohuwato, Provinsi Gorontalo Suharsi Igrisa untuk studi banding penanganan COVID-19 dan pengelolaan keuangan daerah.

"Kunjungan kerja atau kunker kami bersama rombongan untuk studi banding mengenai penanganan pandemi COVID-19 dan pengelolaan keuangan daerah. Penanganan pandemi dibahas mengenai percepatan vaksinasi dan penerapan prokes," ujar Wabup Suharsi di Kantor Wali Kota Denpasar, Selasa.
 
Suharsi Igrisa menyampaikan kunjungan kerja ini dilakukan untuk melakukan pendalaman informasi penanganan COVID-19 yang dilakukan Kota Denpasar. Selain itu, pihaknya ingin memperdalam informasi mengenai penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD).
 
“Kunjungan kerja kali ini merupakan bentuk mempererat silahturahim antar-kedua daerah, Pemkab Pohuwato juga melakukan studi tiru mengenai program-program yang sudah berjalan dengan baik di Pemkot Denpasar,” ujarnya.

Baca juga: Komisi VIII DPR kunjungi kawasan ekowisata "Teba Majelangu" di Kertalangu-Denpasar

Sementara Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab Pohuwato yang sudah datang melakukan kunjungan kerja, dan lebih pengkhusus untuk mengetahui dalam penanganan COVID-19 dan pengelolaan tata keuangan daerah.

“Sayar menyampaikan terima kasih atas kunjungan kerja ini. Mengenai program vaksinasi untuk COVID-19 Kota Denpasar menerapkan sistem vaksinasi berbasis banjar atau dusun. Hal ini untuk memudahkan melakukan percepatan vaksinasi, baik dosis ke I,II dan tahap ketiga (booster),” ujarnya.

Wawali Arya Wibawa  juga mengatakan dalam pengelolaan keuangan daerah Kota Denpasar telah melakukan penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah dan Percepatan Digitalisasi dalam Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pelayanan Publik.

"Dalam penerapan keuangan daerah, kami telah mengacu pada aturan sesuai pemerintah pusat. Selain itu menerapkan dengan sistem digitalisasi, sehingga transparansi ke publik menjadi terbuka," katanya.