Badung (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ingin penerbangan internasional yang kembali dilayani di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi momentum kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat Bali dan Indonesia.
Setelah pada Kamis (3/2) lalu Bandara Bali melayani penerbangan internasional perdana maskapai Garuda Indonesia dari Narita Jepang, pada Rabu (16/2) Bandara Bali kembali menerima penerbangan internasional rute Singapura-Bali-Singapura yang dioperasikan maskapai Singapore Airlines.
"Hal ini dipastikan akan meningkatkan aksesibilitas wisatawan mancanegara ke Indonesia, khususnya Bali, mengingat permintaan pasar yang sangat besar untuk mengunjungi destinasi pariwisata di Indonesia," ujar Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya dalam keterangan yang diterima di Kabupaten Badung, Rabu.
Baca juga: Bandara Bali kembali layani Singapore Airlines
Ia mengatakan, kembali mendaratnya Singapore Airlines ke Bali merupakan salah satu hasil dari kolaborasi yang kuat antara Singapore Airlines, Kemenparekraf, Pemprov Bali, Kemenhub dan pihak terkait lainnya.
Penerbangan internasional itu juga diharapkan dapat meningkatkan peluang pemangku kepentingan untuk bangkit dan mendorong perekonomian nasional melalui sektor pariwisata.
"Singapore Airlines akan mengoperasikan tujuh penerbangan dalam sepekan antara Singapura dan Bali. Dimulainya kembali penerbangan harian ke Bali ini akan memfasilitasi pelanggan SIA yang ingin melakukan perjalanan ke dan dari Bali," katanya.
Nia Niscaya menjelaskan, nantinya wisatawan atau pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) juga bisa mengambil paket warm up vacation setibanya di Pulau Dewata yang merupakan inovasi bagi PPLN atau wisatawan yang baru datang ke Bali agar dapat menjalani karantina dalam hotel dengan sistem bubble.
Warm up vacation memungkinkan PPLN yang batu tiba di Bali untuk bisa beraktivitas tidak terbatas hanya di kamar, namun dapat melakukan berbagai aktivitas di area bubble yang khusus disiapkan pengelola hotel.
"Jadi ini berbeda dengan karantina yang hanya di kamar saja. Program warm up vacation dilakukan di hotel yang menerapkan sistem bubble yang sudah siap dengan protokol kesehatan secara disiplin," ungkapnya.
Baca juga: Bandara Ngyrah Rai layani 598 ribu penumpang pada Januari 2022
Sementara itu, General Manager Indonesia Singapore Airlines Alvin Seah mengapresiasi Kemenparekraf, Ditjen Perhubungan Udara, Angkasa Pura, serta Pemerintah Bali, yang telah mendukung aktifnya kembali penerbangan Singapore Airlines ke Bali.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata, Ditjen Perhubungan Udara, Angkasa Pura, Pemerintah Bali, dan semua otoritas terkait atas dukungan yang terus menerus untuk SIA dan kerja sama yang baik, sehingga kami dapat terus memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan kami," ujarnya.
Pihaknya berharap, situasi pandemi di Indonesia dapar terus membaik dan tetap terkendali sehingga industri pariwisata bisa terus membaik.
"Tiket penerbangan antara Singapura dan Bali tersedia dan dijual melalui berbagai saluran distribusi Singapore Airlines. Untuk informasi lebih lanjut tentang persyaratan perjalanan pada penerbangan komersial SIA ke Bali juga bisa mengunjungi halaman Travel Advisory Singapore Airlines," kata Alvin.