Jakarta (ANTARA) -
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ex officio, Megawati Soekarnoputri, mengatakan, terbuka peluang kerja sama riset dan teknologi antara Indonesia dengan Rusia, khususnya di bidang luar angkasa atau antariksa.
Megawati menyampaikan hal itu saat menerima penghargaan Bintang Jasa Negara Persahabatan (State Order of Friendship) dari pemerintah Rusia, di rumah pribadinya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu, yang ditayangkan di YouTube PDI Perjuangan.
Penghargaan itu langsung dari Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin, yang menugaskan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, untuk menyerahkannya.
Megawati mengaku sudah berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa hubungan kerja sama dengan Rusia bisa ditingkatkan, khususnya menyangkut teknologi dan ruang angkasa.
"Hal yang berhubungan dengan ruang angkasa seharusnya terus kita proses antara Rusia dengan Indonesia," kata Megawati dalam siaran persnya.
Megawati juga menitip agar Vorobieva menyampaikan kepada Putin bahwa Jokowi baru saja membentuk BRIN dan dia ditugaskan untuk menjadi ketua Dewan Pengarah ex officio BRIN.
"Dan saya telah mengatakan kepada Presiden Jokowi, untuk suatu saat nanti kita bisa lebih mempererat seperti yang saya sampaikan tadi dalam hubungan riset dengan negara Rusia," kata Megawati.
Di hadapan Vorobieva, Megawati sempat menceritakan pengalamannya saat hubungan kedua negara dahulu diinisiasi Presiden Soekarno dan Presiden Uni Soviet waktu itu, Kliment Voroshilov.
Sebagai anak muda saat itu, mereka diminta untuk bertemu dengan beberapa kosmonot yang telah datang ke Indonesia. Di antaranya adalah Yuri Gagarin, yang berhasil membuat anak muda Indonesia banyak bermimpi menjadi kosmonot.
Dalam kesempatan itu, Megawati juga berjanji akan mengunjungi Rusia ketika pandemi Covid-19 sudah usai karena dia berkeinginan menerima penghargaan itu secara langsung di Moskow.
"Tetapi mungkin suatu saat, setelah pandemi ini selesai, saya akan berkunjung ke Rusia, mengucapkan sendiri secara pribadi atas kehormatan ini kepada Presiden Putin. Dan tentunya Insya Allah dengan kunjungan itu banyak hal yang bisa kita bicarakan kembali," kata dia.
Merespons hal itu, Vorodieva akan menyampaikan semua hal itu secara langsung kepada Putin. "Yang mulia telah menyentuh soal yang penting dalam hubungan bilateral kita. Termasuk pembangunan hubungan bidang angkasa, riset, teknologi, dan teknologi tinggi," kata dia.
Ia mengatakan pemerintah Federasi Rusia siap bermitra dengan Indonesia dalam berbagai bidang, termasuk bidang sistem kesenjataan. Pembelian armada Su-27/30 pertama TNI AU terjadi pada pemerintahan Megawati.
Ia menyatakan bahwa Putin sedang menunggu waktu yang tepat untuk datang ke Indonesia.
Apalagi, Rusia sedang mengharapkan adanya deklarasi kemitraan strategi yang akan ditandatangani kedua negara di berbagai sektor strategis. Hal itu akan menandai prospek pembangunan kerja sama di berbagai bidang.
"Rusia menganggap Indonesia sebagai mitra dan sahabat yang lama, dan ada hubungan erat antara negara kita yang dasarnya dibangun sejak Presiden Soekarno," kata dia.