Denpasar (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali mendorong pelaku usaha di sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan untuk memaksimalkan penggunaan listrik guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi usahanya melalui program Electrifying Agriculture sehingga memudahkan masyarakat untuk pengembangan sektor itu.
"Saat ini, Bali memiliki potensi pelanggan pada sektor usaha-usaha tersebut yang dapat dimigrasikan dari penggunaan diesel ke penggunaan listrik. Potensi inilah yang akan kami optimalkan," kata Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN UID Bali, I Made Suamba, dalam keterangan persnya, Selasa.
Untuk mendukung ketahanan pangan nasional, PLN sejak Februari lalu telah meluncurkan program Electrifying Lifestyle bekerja sama dengan Bank BRI dan Mandiri untuk pembiayaan bagi pelaku usaha di bidang pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan.
Baca juga: PLN Bali dorong masyarakat manfaatkan hidroponik ditopang tenaga listrik
"Pelaku usaha yang memiliki kendala terhadap permodalan untuk beralih dari mesin diesel ke listrik, bisa mengajukan pinjaman untuk pembiayaan usahanya sebesar Rp250 juta hingga Rp300 juta atau pinjaman skala kecil sebesar Rp20 juta," ungkap Suamba.
Pihaknya menjelaskan banyak keuntungan yang diperoleh dengan bermigrasi dari mesin diesel ke listrik yakni efisiensi dengan menekan biaya produksi hingga 50 persen. Selain itu, mesin listrik tidak menghasilkan polusi udaha, polusi suara serta tidak ada limbah oli seperti mesin diesel sehingga lebih ramah lingkungan.
"Telah dibuktikan bahwa hasil produksi dari mesin listrik ini lebih baik karena motor listrik lebih stabil," jelas Suamba.
Senada dengan Suamba, Bayu, pemilik perkebunan hidroponik terintegrasi dengan kolam lele di Singaraja telah membuktikan bahwa dengan beralih ke mesin berbasis listrik usahanya lebih produktif. Berkat pasokan listrik yang andal, maka hasil panennya lebih stabil dan biaya produksi dapat ia tekan.
Baca juga: PLN UID Bali dukung modernisasi pertanian dengan "Electrifying Agriculture"
"Saat ini, pembelian bahan bakar subsidi sudah semakin dibatasi, sehingga semakin sulit bagi kami untuk memperoleh sumber bahan bakar. Dengan migrasi ke listrik, selain biaya lebih murah, kepastian pasokan listrik selama 24 jam dijamin oleh PLN," ucap Bayu.
Ia berharap pasokan dari PLN tetap andal untuk membantu meningkatkan kapasitas usahanya.
PLN Bali mudahkan pelaku Pertanian dengan program Electrifying Agriculture
Selasa, 27 April 2021 17:17 WIB