Adalah Ummul Husna Mukadas dari Universitas Muhammadiyah Malang yang menanyakan tentang nilai-nilai jurnalisme; ada juga youtuber I Kadek Devan Mahatama (Dek Devan) yang baru lulus dari SMPN 7 Denpasar, menanyakan peran dan fungsi kantor berita.
Lainnya, adalah Nusaybah 'Afaf Ashilah dari UIN Sunan Ampel Surabaya yang menanyakan praktek WFH (work from home) di kalangan media; ada pula Ni Nyoman Diliyanti dari mahasiswa Pascasarjana Undiknas Denpasar yang menanyakan tentang peran industri media lokal serta kerja sama yang dilakukan ANTARA sebagai kantor dengan media lokal (Bali Post).
Pada Kamis (18/6/2020), Ummul Husna Mukadas dari Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Muhammadiyah Malang, melakukan wawancara secara VN (voice note) dan VC (video call) tentang nilai-nilai jurnalisme untuk menyelesaikan tugas UAS (ujian akhir semester) pada mata kuliah "Dasar Jurnalistik" dari kampusnya.
"Bagaimana proses redaksi atau proses pembuatan berita yang ada di setiap media, khususnya di LKBN ANTARA," kata Ummul Husna Mukadas yang mahasiswi semester II asal NTT itu ketika mengawali pertanyaan lewat VN (0812-3799-3261) dengan Kepala Biro LKBN ANTARA Bali, Edy M Ya'kub, yang berlangsung selama sekitar dua jam.
"Untuk proses pemberitaan di Kantor Berita ANTARA itu tidak jauh berbeda dengan media massa pada umumnya, yakni dimulai dari perencanaan dalam bentuk rapat rutin mingguan di tingkat pusat yang diteruskan ke biro/daerah, kemudian di biro sendiri juga mengadakan rapat perencanaan rutin yang sifatnya itu membagi tugas dari perencanaan pusat/Jakarta, ditambah perencanaan dari usulan teman-teman wartawan di tingkat biro/provinsi," ujar Edy.
Setelah rapat perencanaan itu, kata Edy yang sebelumnya menjadi Pewarta-Redaktur di LKBN ANTARA Biro Jawa Timur itu, wartawan akan turun ke lapangan dan tidak menutup kemungkinan juga ada agenda tambahan diluar perencanaan yang dadakan dan hal seperti itu tidak dipersoalkan, asalkan agenda perencanaan tetap dilaksanakan dengan baik.
"Dari kegiatan di lapangan tersebut, mereka akan langsung melakukan penulisan yang juga sudah ada panduannya di ANTARA, karena ANTARA punya StyleBook Penulisan Berita yang sifatnya standar, namun tetap merujuk pada nilai-nilai jurnalistik, seperti ketokohan, aktualitas/nilai penting, tingkat dampak, proximity/kedekatan, dan sebagainya," kata Edy.
Baca juga: "Stringer" Foto ANTARA Bali adakan pameran foto daring "Melihat Pulau Dewata" (video)
Menurut Edy, nilai-nilai jurnalisme di ANTARA itu memang bersifat konten dan etika. "Kalau konten sudah ada dalam StyleBook dan nilai-nilai jurnalistik, yang selalu dipantau Ombudsman ANTARA. Untuk etika juga merujuk pada Kode Etik Jurnalistik, tapi ANTARA juga punya peraturan etik tersendiri yang pelaksanaan dan evaluasinya ditangani Departemen Hukum ANTARA," katanya.
Setelah tulisan jadi, maka hasilnya dikirim ke platform ANTARA (sp2mt/wire) untuk proses editing dari redaktur yang terbagi menjadi dua pola, yakni Redaktur Nasional dan Redaktur Daerah. Biasanya, redaktur nasional itu mendiseminasikan "news" ke seluruh media massa di Tanah Air, sedangkan redaktur daerah hanya mendiseminasikan "news" ke portal ANTARA di biro.
"Media di Bali itu rata-rata mereka mengutip sekitar 20 persen konten dalam setiap harinya, tapi tidak hanya itu ANTARA sebagai kantor berita juga melakukan diseminasi informasi secara internasional melalui jaringan kerja sama antar-kantor berita, bahkan ANTARA juga pernah dua kali menjadi Presiden OANA (Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik). Itu kutipan dari sisi media cetak, belum media online yang tingkat kutipannya seringkali lebih banyak lagi," katanya.
Selain OANA, jajaran redaksi LKBN ANTARA juga tetap tergabung dalam keanggotaan kewartawanan secara eksternal dan internal. Secara internal bergabung dengan serikat pekerja atau koperasi di ANTARA, sedangkan secara eksternal bergabung dengan PWI, AJI, IJTI, AMSI, SMSI, dan juga Forum Komunikasi BUMN, namun keterlibatan dalam organisasi eksternal itu bersifat pribadi/perseorangan.

Dalam kesempatan itu, Ummul Husna Mukadas mengaku banyak mendapatkan wawasan dan motivasi. "Saya bertemu narasumber yang pas, karena mendapatkan wawasan dan juga motivasi, khususnya kiat menulis untuk berani memulai (menulis) sambil mengikuti teori dan nilai-nilai jurnalistik yang ada. Belajarlah dari kesalahan, jangan takut salah, karena kesalahan itu membuat orang tahu kebenaran," kata Ummul Husna mengutip Edy.
Baca juga: Video Tentang ANTARA Biro Bali
YouTuber
Pada Selasa (9/6/2020), YouTuber I Kadek Devan Mahatama yang akrab dipanggil Dek Devan, juga memanfaatkan situasi Pandemi COVID-19 dengan berkunjung ke Kantor Berita ANTARA Biro Bali di Jalan Mataram 1, Lapangan Lumintang, Kota Denpasar.
"Saya ingin mendapatkan informasi tentang kantor berita dan terutama tentang Kantor Berita ANTARA," kata YouTuber yang baru lulus dari SMPN 7 Denpasar itu kepada Kepala Biro LKBN ANTARA Bali, Edy M Ya'kub, yang dalam kesempatan itu juga mengajaknya untuk 'menikmati' foto bidikan fotografer LKBN ANTARA Biro Bali selama kurun 2019 yang dipajang di kantor biro.
Menurut Edy, ANTARA sebagai "News Agency" (Kantor Berita) itu ibarat "grosir" atau agen yang melayani ratusan media massa di Tanah Air dan jaringan media internasional dalam jejaring kantor berita. "Hampir setiap negara di dunia itu memiliki kantor berita," kata Edy kepada pelajar yang berencana mendaftar ke SMAN 4 Denpasar itu.
Terkait pelayanan kepada media massa di Bali, kata Edy, rata-rata media cetak di Bali mengutip sekitar 20 persen konten ANTARA dalam setiap harinya, sedangkan media online/daring biasanya lebih banyak lagi kutipannya. "Untuk media internasional biasanya kalau dari Bali yang sering dikutip dari konten ANTARA adalah informasi tentang pariwisata dan kebudayaan," katanya.
Dalam era digital, Edy mengatakan pihaknya juga mengembangkan platform konvergensi untuk mengoptimalkan informasi tentang potensi Bali kepada dunia. "Masyarakat Bali itu sangat suka visual atau visual minded, karena itu ANTARA Bali tidak hanya melempar informasi tekstual, namun ada foto dan video, terutama untuk pariwisata dan kebudayaan. Kalau ada video-nya, viewer bisa naik 4-5 kali lipat daripada berita tekstual semata," kata Edy.
Baca juga: Stafsus Presiden berharap ANTARA bisa mendunia
Pada akhir Maret lalu (28/3/2020), mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya dari Jurusan Ilmu Komunikasi, Nusaybah 'Afaf Ashilah, juga sempat menanyakan praktek WFH (work from home) di kalangan media.
"ANTARA Bali sudah menerapkan WFH (work from home) dan WFO (work from office) sejak 16 Maret 2020 sampai ANTARA Pusat memutuskan selesai. Bagi redaksi, hal itu tidak masalah, karena memang lebih sering di luar kantor, asalkan ada panduan dalam bentuk penugasan (perintah). Untuk koordinasi kegiatan juga bisa dilakukan secara daring/online, karena itu sejak 16 Maret 2020 tidak ada rapat di kantor, namun penugasan dan koordinasi dilaksanakan secara virtual lewat email, medsos, dan sebagainya. Kalau WFH membuat longgar, maka WFH bisa dipakai untuk meningkatkan kualitas," kata Edy.
Selain itu, pihaknya tetap mengingatkan wartawan di lapangan untuk mematuhi Protokol Kesehatan, bahkan redaksi dan non-redaksi bila ke kantor juga tetap harus mengikuti protokol kesehatan, seperti masker, hand sanitizer, disinfektan, cuci tangan, jaga jarak, jaga imun, dan jaga psikis/tidak panik.
"Untuk kepentingan pewarta yang bertugas di lapangan, LKBN ANTARA Pusat juga telah memberikan alat pelindung diri (APD) ke daerah/biro, yakni 6.600 masker, 143 botol hand sanitizer (cairan penyanitasi tangan), dan 100 hazmat. Selain itu, Biro Bali juga menyiapkan hand sanitizer dan disinfektan untuk kantor, namun kami juga menerima bantuan dari teman-teman ACT Bali, Telkomsel, PU Denpasar, Majelis Desa Adat Bali, IMQ Digital Media, dan mitra lainnya," kata Edy.
Jadi, ada tiga hal utama yang wajib dilaksanakan dalam masa pandemi COVID-19 agar perusahaan/lembaga/instansi tetap bisa menjalankan aktivitas yakni wajib menyediakan masker, atau face shield (penutup wajah), atau alat pelindung diri (APD); menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer (penyanitasi tangan) serta pengecekan suhu; dan menjaga jarak aman atau menghindari kerumunan (virtual). Yang tak kalah penting lagi adalah menjaga imun.
"Karena itu, ada empat Cara Kerja Baru pasca-COVID-19, yakni:
1. Bekerja bukan dibatasi definisi waktu/struktur, tapi fokus pada hasil/skill;
2. Pekerja didominasi "gig economy" (kemitraan/kontrak/lifetime employment);
3. Sistem bekerja dengan "remote" IT (absensi, penugasan, evaluasi, rapat, dan gaji non-tunai); dan
4. Komunikasi baru untuk menjaga kebersamaan (menyapa dengan video pendek, e-magazine, komunikasi virtual);" katanya.
Baca juga: Kiat lindungi anak dari "Predator Online"
Media Lokal
Pada Selasa (11/8/2020), mahasiswa Pascasarjana Undiknas Denpasar, Ni Nyoman Diliyanti, menanyakan tentang peran industri media lokal serta kerja sama yang dilakukan ANTARA dengan media lokal (Bali Post), melalui wawancara 'chat' dengan Whatsapp/WA.

"LKBN ANTARA sebagai Lembaga Kantor Berita Nasional memang memiliki 'tugas utama' melayani media massa dalam bentuk konten berita, foto, video, dan infografis. Secara nasional, ANTARA melayani ratusan media massa se-Indonesia, sedangkan untuk LKBN ANTARA Biro Bali melayani 15-16 media massa, baik cetak maupun media online/daring, termasuk media cetak 'Bali Post' yang merupakan media bersejarah di Bali," kata kata Kepala Biro LKBN ANTARA Bali Edy M Ya'kub mengawali 'chat' itu.
Menurut Edy, Harian Bali Post merupakan mitra kerja yang baik, profesional, dan sangat komunikatif. "Pimpinan Bali Post tidak segan memberikan evaluasi, masukan, dan saran atas pelayanan ANTARA kepada media dengan cara yang sangat bersahabat dan komunikatif," kata Edy.
Oleh karena itu, Harian Bali Post mendapat penghargaan 'Anugerah Tjatranata' (Tjatranata Award) dari LKBN Biro Bali sebagai mitra yang memberikan kerja sama terbaik. "LKBN ANTARA Biro Bali setiap tahun memberikan 'Tjatranata Award' kepada semua mitra yang cukup baik dalam menjalin kerja sama dengan ANTARA, baik mitra dari kalangan media massa, pemerintahan maupun publik, termasuk Harian Bali Post pada 13 Desember 2018," katanya.
Baca juga: Tim Itjen Kominfo apresiasi kemitraan ANTARA-Pemprov-Media di Bali
Ni Nyoman Diliyanti sempat menanyakan alasan pemberian "Tjatranata Award" untuk Harian Bali Post itu, kenapa? Hal itu, kata Edy, berkat jalinan kerja sama Kantor Berita ANTARA dengan Harian Bali Post yang berlangsung cukup lama sejak tahun 1970-an, saat ANTARA masih belum memiliki perwakilan resmi di Bali.
"ANTARA memiliki perwakilan resmi di Bali mulai tahun 1972 dan kerja sama itu hingga kini berarti sudah terjalin 50 tahun. Selama 50 tahun itu, kerja sama ANTARA dengan Bali Post tidak memiliki masalah atau cacat apapun, karena setiap ada masalah selalu dikomunikasikan dengan baik," kilahnya.
Selama itu pula, katanya, Harian Bali Post berlangganan konten berita dan foto yang diproduksi LKBN ANTARA. Setiap hari, Harian Bali Post selalu mengutip konten-konten ANTARA, khususnya berita nasional, bisnis, dan olahraga internasional. Selain itu, kerja sama dengan Harian Bali Post juga terkait dengan langganan produksi konten dari kantor berita asing, yakni AFP dan Reuters, yang dijembatani ANTARA sebagai kantor berita Indonesia.
"Puluhan tahun kerja sama itu menunjukkan kepercayaan dan hubungan baik yang sangat teruji," kata Edy yang sepanjang masa pandemi COVID-19 pada tahun 2020 memulai jalinan kerja sama dengan beberapa media online dan juga medsos.
Ia menambahkan pandemi COVID-19 sejak awal Maret 2020 juga menjadi momentum bagi kalangan media massa di Bali untuk menjalin kerja sama dengan LKBN ANTARA Biro Bali, terutama media online/daring, baik kerja sama konten maupun kerja sama kegiatan (digital).