Gianyar, Bali (ANTARA) - Delegasi Colombo Plan yang beranggotakan 25 negara negara berkembang dan negara maju mengunjungi dan mempelajari sejumlah industri kecil dan menengah di kabupaten Gianyar.
“Bali kami pilih karena Bali menjadi satu tempat yang pemberdayaan perempuannya kami nilai adalah salah satu tempat yang terbaik di Indonesia, sehingga kami memilih Bali sebagai tuan rumah penyelenggaraan sharing program Colombo Plant Tahun ini,” kata Kabag Kerjasama Biro Perencanaan dan data dari Kementerian PPPA, Nani Dwi Wahyuni, demikian siaran pers Diskominfo Gianyar, Kamis.
Tahun ini, Bali dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Colombo Plan dengan program south- south and triangular Cooperation atau Kerjasama Teknik Selatan Selatan dan Triangular (KSST) program sharing Best Practices on Women Economic Empowerment in Indonesia, dan sejumlah IKM di Gianyar mendapat kesempatan emas dikunjungi sejumlah anggota delegasi Colombo Plan.
Pada kesempatan kali ini, delegasi Colombo Plan yang didampingi didampingi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI dan Kementerian Sekretaris Negara (Kemensetneg) berkesempatan mengunjungi sejumlah IKM di Kabupaten Gianyar seperti Puri Damai di Br. Tunon Desa Singakerta Ubud, Barong Cokies di Desa Nyuh Kuning Ubud, Tenun Putri Ayu Blahbatuh Gianyar dan di Gold & Silver Bara Desa Celuk Sukawati, Rabu (18/9).
Menurut Nani, pemerintah bekerja sama dengan Colompo Plan dan ini merupakan tahun kelima pelaksanaan kerjasama tersebut. Tahun ini yang dipilih adalah masalah isu pemberdayaan perempuan dan Bali menjadi salah satu tempat pemberdayaan perempuan yang dinilai sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia terutama dalam keikutsertaan mereka dalam sector ekonomi atau IKM. Selama 5 hari masa kunjungan peserta yang terdiri dari anggota IKM di Bali diberi pemahaman materi di kelas dan peninjauan langsung ke lapangan pusat-pusat IKM.
Baca juga: Pemkot Denpasar terima delegasi Bangladesh untuk belajar ekraf
Sementara itu pemilik Puri Damai, I Wayan Damai mengatakan usaha tanaman herbal ini sudah sekitar 25 tahun yang lalu. Hingga kini Puri Damai sudah memiliki koleksi tanaman obat-obatan hamper 382 jenis yang ditanam di lahan seluas 1 Ha lebih.
Wayan menjelaskan, damai dengan konsep herbal berusaha membantu banyak orang khususnya yang menderita diabetes, darah tinggi hingga kanker.
Untuk kelangsungan usahanya ini pihaknya selalu bekerjasama dengan para petani dan juga pihak akademisi seperti universitas yang ada di bali. Selain pengobatan, Puri damai juga bergerak di bidang edukasi dengan menerima siapun yang ingin belajar tanaman dan pongobatan secara herbal.
Organisasi internasional Colombo Plan yang beranggotakan 25 negara negara berkembang dan negara maju, dimana Indonesia salah satu anggotanya ini merupakan organisasi yang mendukung pembangunan ekonomi dan social negara anggota, memajukan kerjasama teknik serta membantu alih teknologi antara negara anggota, memfasilitasi transfer dan berbagai pengalaman pembangunan antar negara anggota sekawasan dengan penekanan pada konsep kerjasama Selatan-Selatan.
Baca juga: Delegasi WHP jalankan program " Kalinga Bali Sanggam" ke India