Karawang (ANTARA) - PT Sharp Electronic Indonesia (SEID) merealisasikan relokasi pabrik mesin cuci dari Thailand ke Karawang International Industrial City (KIIC) yang ditandai dengan peresmian lini produksi oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
“Indonesia merupakan salah satu negara terpenting bagi Sharp. Kami sudah 50 tahun di Indonesia dan untuk semua kategori elektronik berhasil mencapai pangsa pasar nomor satu,” kata Executive Managing Officer Yoshihiro Hashimoto SEID di Karawang, Selasa.
Dengan demikian, Sharp menghentikan produksi mesin cucinya di Thailand, kendati produk lain, seperti pendingin ruangan dan microwave masih beroperasi.
Hashimoto menyampaikan, pembangunan lini produksi baru produk mesin cuci otomatis satu tabung bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi elektronik asal Jepang ini di Indonesia.
“Awalnya pabrik kami di Karawang hanya lini mesin cuci kecil, kemudian bertambah ada lemari es, televisi, kami ingin membuat basis produksi di Indonesia,” ujar Hashimoto.
Berdiri di atas lahan 307.336 meter persegi, pabrik Sharp di KIIC memproduksi berbagai macam produk elektronika, yakni 1,2 juta televisi, 1,2 juta lemari es, dan 1,1 juta mesin cuci setiap tahunnya.
National Sales Senior General Manager Andry Adi Utomo menyampaikan, pangsa pasar Sharp untuk lemari es di Indonesia mencapai 28,7 persen dan 27,9 persen untuk pendingin ruangan.
Sedangkan, Sharp menguasai 25,1 persen pasar mesin cuci dan 22,9 persen untuk pasar televisi berteknologi LED.
Dengan adanya lini produksi baru, maka kapasitas produksi mesin cuci Sharp mencapai 1,4 juta hingga 1,5 juta unit per tahun.
“Market share Sharp untuk mesin cuci full auto masih rendah. Makanya mau produksi di Indonesia, kalau impor terus tidak sehat karena pakai kurs dolar kan. Jd kita sepakat untuk memproduksi kualitas baik dan kuantitas banyak,” ujarnya.
Sharp pindahkan pabriknya ke Indonesia
Selasa, 16 Juli 2019 16:37 WIB