Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berupaya menekan laju konsumsi energi nasional hingga 33,85 persen pada 2025.
Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM Maryam Ayuni di Denpasar, Selasa, mengatakan, efisiensi sebesar 33,85 persen itu dari skenario "business as usual" (BAU) atau menurun dari 5.100 SBM menjadi 3.200 SBM.
Pada acara "Pekan Efisiensi Energi" itu, ia mengatakan Indonesia termasuk negara yang masih boros dalam penggunaan energi. Hal ini dapat dilihat dari angka elastisitas energi yang masih lebih besar.
"Dalam menggalakkan efisiensi energi diperlukan peran serta seluruh pihak, khususnya pihak industri. Dari keseluruhan kelompok pengguna energi terbesar adalah kelompok industri yang mencapai 40 persen dari total konsumsi energi," katanya.
Ayuni menjelaskan, pada tahun 2006-2009, Kementerian ESDM telah bekerja sama dengan JICA melakukan studi audit energi di sektor industri dan diperoleh hasil bahwa total konsumsi energi adalah 27 Juta TOE per tahun, dengan potensi penghematan energi sebesar 18 persen.(**)