Tim ISI Denpasar Dikirim Ke Luar Negeri

Denpasar (Antara Bali) - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mengirim tiga tim kesenian ke mancanegara dalam rangka lebih meningkatkan kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi seni dan pencitraan Indonesia, khususnya Pulau Dewata di dunia internasional.

"Ketiga tim kesenian itu akan berangkat pertengahan Agustus dan awal September 2011 dengan tujuan Ke Thailand, Australia dan Amerika Serikat," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, tim tersebut masing-masing beranggotakan 20-25 orang, separuh diantaranya adalah mahasiswa dan sisanya dosen yang mewakili semua jurusan yang ada di lingkungan lembaga pendidikan tinggi seni tersebut.

Tim kesenian ISI Denpasar dalam lawatannya ke sejumlah perguruan tinggi seni di tiga negara tersebut, selain menunjukkan kemampuan dan kepiawaian dalam bidang tabuh, tari dan pameran lukisan juga mengadakan seminar bertaraf internasional yang melibatkan dosen dan mahasiswa kedua lembaga pendidikan tinggi tersebut.

"Lewat seminar internasional itu diharapkan bisa menemukan metode yang efektif dalam meningkatkan wawasan, dan mutu proses belajar mengajar, sehingga mampu mencetak sdem yang andal dan sanggup memenangkan persaingan di eraglobalisasi," ujar Prof Rai.

Prof Rai menjelaskan, keberangkatan ketiga tim kesenian itu sepenuhnya mendapat dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementeriaan Luar Negeri RI dan Duta Besar Indonesia di ketiga negara tersebut.

Keberangkatan tim kesenian yang bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Kemerdekaan RI  juga akan mengadakan pementasan di Kedutaan Besar RI di Sanfransisco, Amerika Serikat.

Dalam pementasan itu akan menampilkan tari Nusantara, selain tari Bali juga dari khas Sulawesi, Papua, Sumatera dan Jawa.

Selain itu juga menunjukkan kemampuan dalam bidang seni lukis dan pembuatan topeng, disamping menandatangan naskah kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi seni di tiga negara tujuan tersebut.

Kerja sama dalam bidang seni yang menguntungkan kedua belah pihak, khususnya tukar menukar tenaga dosen dan mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar itu, sebelumnya sudah dibahas secara matang, bahkan utusan dari lembaga pendidikan tinggi mancanegara itu sudah sering berkunjung ke ISI Denpasar.

Kesempatan tim kesenian ISI Denpasar mengadakan lawatan ketiga negara itu menekankan pada upaya meningkatkan jaringan untuk menjadikan ISI Denpasar yang berbasis unggulan lokal bertaraf internasional.

Lewat jaringan kerja sama dengan kedutaan besar RI maupun lembaga pendidikan tinggi seni mancanegara diharapkan mampu menjadikan ISI Denpasar "go internasional", harap Prof Rai.(*)