Jakarta (Antaranews Bali) - Menghemat bahan bakar pada kendaraan pribadi atau operasional tidak hanya mengurangi beban biaya, melainkan ikut mengurangi polusi udara dan mengurangi dampak pemanasan glonal berkat konsumsi BBM yang efisien.
Sayangnya, tidak semua pengemudi kendaraan memahami cara menghemat bahan bakar walaupun hal itu cukup mudah dilakukan.
General Manager Technical Plant PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Rodko Purba, menjelaskan sejumlah faktor yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar pada kendaraan komersial antara lain spesifikasi kendaraan, usia mobil, jenis usaha dan bobot muatan, rute perjalanan, perawatan dan cara mengemudi.
"Eco-driving adalah cara yang bagus, mudah dan murah untuk mengurangi konsumsi bahan bakar saat berkendara. Eco-driving berguna mengurangi CO2 yang dihasilkan kendaraan," kata Rodko Purba di Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018, Minggu.
Rodko kemudian menggarisbawahi enam cara mengemudi untuk menghemat bahan bakar. Ia mengakatakan enam hal ini bisa digunakan secara umum pada kendaraan pribadi maupun niaga.
Pertama, menjaga kecepatan kendaraan agar tidak terlalu tinggi. Mobil yang melaju kencang tentunya lebih boros bahan bakar ketimbang kendaraan yang berjalan sekira 60-80 km per jam.
Kedua, pengemudi harus menjaga mesin bekerja pada putaran rendah. Putaran mesin yang tinggi atau RPM di atas 2.000 membuat kendaraan lebih banyak menyedot bahan bakar.
Ketiga, pengemudi yang memakai kendaraan transmisi manual harus mengupayakan perpindahan gigi secara tepat. Kebiasaan terlambat memindahkan posisi gigi akan membuat RPM meninggi dan bahan bakar menjadi boros.
Keempat, pengemudi harus berlatih menjaga kecepatan kendaraan secara konstan, tidak berakselerasi secara tiba-tiba juga tidak berhenti mendadak karena meningkatkan kerja mesin dan membuat boros BBM.
Kelima, memaksimalkan Engine Brake saat akan mengurangi kecepatan. Cara ini menuntut pengendara mengetahui medan jalan untuk merencanakan kapan waktu terbaik untuk mengurangi kecepatan dengan bantuan mesin, sehingga mengurangi penggunaan rem secara mendadak.
Keenam, meminimalisasi idling atau kendaraan hidup saat kondisi diam. Mematikan kendaraan bisa dilakukan pada kemacetan panjang seperti di Tol Jakarta-Cikampek atau saat sedang beristirahat agar bahan bakar tidak terbuang percuma. (WDY)