Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali telah merancang program "smart city" atau kota pintar guna mempercepat pembangunan warga masyarakat perkotaan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar, Dewa Made Agung di Denpasar, Kamis mengatakan melalui program tersebut telah mendapat respon postif dari kabupaten di Provinsi Bali, bahkan daerah di luar Pulau Dewata.
"Program `smart city` tersebut mendapat respon positif. Salah satunya Kepala Bidang Sarana Prasarana Diskominfo, Pemerintah Kabupaten Tabanan Dewa Suwangsa melakukan studi banding terkait program tersebut dengan meninjau `Damamaya Denpasar Cyber Monitor Gedung Sewaka Dharma Denpasar," ujarnya.
Ia mengatakan kunjungan kali ini pejabat Pemkab Tabanan itu, mereka ingin mengetahui lebih dekat tentang pelaksanaan Smart City Denpasar
Dewa Made Agung mengatakan "Dammamaya Denpasar Cyber Monitor" dengan berbagai aplikasi "Smart City" disinergikan dalam satu ruangan. Meliputi kebencanaan dengan nomor telepon kegawatdaruratan 112, pemantauan banjir, ATCS, Pengaduan Rakyat Online (Pro) Denpasar, Geografik Informasi System, dan E-Sewaka Dharma.
Selain itu, kata Dewa Agung, dalam "Dammamaya Denpasar Cyber Monitor" terdapat sistem pelacakan armada, sistem pelacakan nelayan, info harga pasar, safe city, E-Sidap, sistem informasi terintegrasi pengelolaan administrasi (Dirgens), dan media sosial.
Ia mengatakan "Cyber Monitor" menjadi pusat kontrol seluruh data dari OPD Kota Denpasar. Ada beberapa aplikasi dan situs untuk mendukung kinerja tersebut. Salah satu di antaranya, Geoportal, situs yang menyajikan data statistik berbentuk excel dan geospasial. Melalui situs ini, masyarakat dapat melihat data tertentu secara visual dengan menggunakan peta.
Dewa Agung lebih lanjut mengatakan dalam kegawatdaruratan juga telah memiliki panggilan darurat atau Emergency Call 112. Nomor panggilan ini telah berlaku secara nasional yang dikelola Dinas Kominfo bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Dalam memberikan akses rasa aman kepada warga melalui aplikasi `Safe City` untuk mengetahui berbagai kejadian, seperti konflik, kebakaran, kecelakaan, kriminalitas, banjir, hingga gempa bumi. Disamping itu memetakan distribusi air bersih melalui E-SIDAB juga dilakukan," ucapnya.
Sedangkan ditataran OPD Pemkot Denpasar yang juga telah disiapkan aplikasi seperti E-Planning, E-Kinerja, E-Sewaka Dharma hingga E-Magazin. Dalam program tanggap bencana Gunung Agung, dari pendataan jumlah pengungsi hingga pemantauan aktivitas Gunung Agung dilakukan di Damamaya Denpasar Cyber Monitor.
"Dukungan berbagai elemen masyarakat hingga OPD di lingkungan Pemkot Denpasar bersama-sama dalam mempercepat proses pelayanan dan pembangunan melalui Denpasar Smart City," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana Prasarana Diskominfo, Pemerintah Kabupaten Tabanan Dewa Suwangsa mengatakan program `Smart City Denpasar` yang dikelola secara baik melalui "Damamaya Denpasar Cyber Monitor" dalam mempercepat pelayanan dan pembangunan.
"Kota Denpasar berhasil membangun sistem informasi, sehingga kami datang ingin melihat `Damamaya Cyber Monitor`. Mudah-mudahan di Pemkab Tabanan bisa juga membangun sistem seperti di Denpasar," katanya. (WDY)
Program "Smart City" Mempercepat Pembangunan Denpasar
Kamis, 19 Oktober 2017 17:25 WIB