Jakarta (Antara Bali) - Direktur Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Totok Prasetyo
mengatakan mahasiswa asing umumnya tertarik mempelajari bidang studi
khusus.
"Beberapa waktu lalu, mahasiswa dari Afrika melalui direkturnya
mengatakan ketertarikan untuk belajar di Indonesia, terutama di bidang
kekhususan seperti Ekonomi Islam dan lainnya," ujar Totok di Jakarta,
Jumat.
Sementara mahasiswa asing yang sekarang menuntut ilmu di
Indonesia, menurut dia, kebanyakan memilih mempelajari Bahasa Indonesia
untuk Penutur Asing (BIPA), ilmu kedokteran, teknik sipil, dan ilmu
manajemen.
Menurut data pemerintah, saat ini ada sekitar 7.000
mahasiswa asing yang belajar di Indonesia, rinciannya berasal dari Timor
Leste (2.107), Malaysia (1.217), Thailand (659), China (456), Korea
Selatan (309), Jepang (217), Korea Utara (215), Jerman (156), Belanda
(139), dan Prancis (136).
"Jumlah tersebut, masih sedikit jika dibandingkan target kami yakni 100.000 mahasiswa asing," katanya.
Keberadaan mahasiswa asing di satu perguruan tinggi, dia
menjelaskan, akan mempengaruhi peringkat perguruan tinggi dalam
pemeringkatan perguruan tinggu dunia.
"Tidak harus kelas internasional, tetapi harus ada mahasiswa internasionalnya," kata dia.
Selama
2016, Direktorat Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi menerbitkan
6.967 surat izin belajar, yang merupakan salah satu syarat utama bagi
mahasiswa asing untuk mendapatkan visa pelajar dan izin
tinggal terbatas atau ITAS dari Direktorat Jenderal
Imigrasi.
Pemerintah sudah memperbaiki pelayanan pengurusan surat
izin belajar dan visa pelajar bagi mahasiswa asing yang ingin belajar
di Indonesia.
Sekarang calon mahasiswa asing bisa menyampaikan pengajuan izin dan visa beserta berkas yang disyaratkan secara daring.
Totok mengatakan pemerintah juga berupaya memastikan orang-orang
yang mengajukan visa pelajar benar-benar ingin belajar di Indonesia,
bukan untuk tujuan lain.
"Sebelum penerbitan izin dan visa ada proses yang dinamakan cleaning house
yang dilakukan oleh pihak kepolisian, intelijen dan kejaksaan untuk
memastikan calon mahasiswa itu tidak terlibat kasus hukum dan
sebagainya," katanya. (WDY)
Program Pendidikan yang Diminati Mahasiswa Asing di Indonesia
Jumat, 12 Mei 2017 14:27 WIB