Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pendidikan Kota Denpasar mengatakan pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMA/SMK hari kedua di wilayah ibu kota Provinsi Bali itu, masih "bersih" dan belum ada laporan kecurangan.
"Sampai hari kedua pelaksanaan ujian, kami belum mendapat laporan dari pengawas ruangan dan satuan pendidik tetang praktik kecurangan, seperti mencontek atau bocoran jawaban," kata I Wayan Supartha, ketua pelaksanaan UN Kota Denpasar, Bali, Selasa.
Dia mengatakan, pelaksanaan UN berjalan dengan baik dan sesuai prosedur yang ada.
Pendistribusian atau pengiriman soal dan lembar jawaban mata pelajaran yang diujikan berlangsung lancar, begitu juga saat pengembaliannya.
Ia mengatakan sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan dari pengawas ujian tingkat Kota Denpasar adanya tindak kecurangan saat pelaksanaan ujian.
"Berdasarkan hasil laporan pengawas, hanya sekitar dua orang murid yang tidak bisa ikut ujian, itu pun karena pada hari pertama memaksakan diri padahal kondisinya sedang sakit," ujarnya.
Supartha menjelaskan, pada ujian tahun ini sebanyak 52 SMA/SMK yang mengikuti UN.
Terbagi dalam delapan sub rayon untuk SMA yang jumlahnya sebanyak 28 SMA, sedangkan SMK ada tiga sub rayon yang diikuti 24 SMK.
"Kami berharap pelaksanaan ujian berjalan lancar sampai hari terakhir, dan tidak ada kendala yang berarti nantinya," katanya.
Seperti diketahui di Bali terdapat 42.709 peserta ujian dari tingkat SMA/MA, SMK, dan SMALB, dari jumlah tersebut peserta didik yang mengikuti ujian nasional di Denpasar sekitar 11.000.
Dari keseluruhan peserta harus mengikuti ujian nasional dengan sistem lima paket dari setiap mata pelajaran yang diujikan, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA dan IPS.
Pada hari kedua, peserta ujian harus menyelesaikan soal-soal pelajaran Matematika yang diujikan untuk semua program studi.
Kemudian Rabu, (20/4) IPA (Bahasa Inggris, Kimia), IPS (Bahasa Inggris, Geografi), Bahasa (Bahasa Inggris, Sejarah Budaya/Antropologi), Keagamaan (Bahasa Inggris, Hadis). Kamis (21/4) IPA (Fisika), IPS (Ekonomi), Bahasa (Bahasa Asing), Keagamaan (Tafsir).
Hasil pantauan di posko pelaksanaan UN Denpasar, semua soal dan lembar jawaban yang telah dikumpulkan dari seluruh sekolah langsung dibawa ke Universitas Udayana untuk dipindai.
Lembar jawaban yang akan diperiksa itu dikawal dengan ketat oleh pihak terkait termasuk kepolisian.(*)