Dalam sebuah studi, peneliti menguji efek probiotik pada tikus. Mereka menemukan bahwa tikus yang diberi junk food tinggi kalori tidak hanya menjadi gemuk, tetapi juga mendapatkan manfaat probiotik yang ditandai perubahan dalam saluran pencernaan dan peningkatan fungsi otak.
Namun, pada tikus yang diberi makanan-makanan sehat, justru mengalami gangguan memori sementara probiotik hanya berefek minimal bagi sistem pencernaan mereka.
Peneliti studi itu, Profesor Margaret Morris, mengatakan bahwa probiotik bisa bermanfaat bila Anda mengonsumsi makanan-makanan yang justru tak sehat.
"Tapi jika Anda makan makanan sehat, probiotik bisa tidak bermanfaat," ujar Morris.
Studi ini sekaligus menjadi penegasan bahwa "diet gaya Barat" yang tinggi gula dan lemak jenuh, berdampak negatif pada fungsi kognitif dan otak, serta mengubah komposisi dan aktivitas metabolik mikroba dalam sistem pencernaan secara cepat. Demikian seperti dilansir Kantor Berita Xinhua. (WDY)
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa