Jakarta (Antara Bali) - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk akan
membagikan dividen interim tahun buku 2016 sejumlah Rp1,919 triliun atau
minimal sebesar Rp19,37 per lembar saham.
Direktur Keuangan Telkom, Harry M. Zen dalam siaran pers di Jakarta, Minggu mengatakan keputusan pembagian dividen interim yang mencapai Rp1,9 triliun menunjukkan performa kinerja perseroan yang baik.
Dividen interim tahun buku 2016 akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada penutupan perdagangan 19 Desember 2016.
Sementara untuk pemegang saham American Depositary Share berlaku peraturan New York Stock Exchange dan dividen interim akan dibayarkan melalui bank kustodian yang ditunjuk oleh The Bank of New York-Mellon sesuai jumlah yang tercatat pada daftar pemegang saham perseroan 19 Desember 2016.
"Pembagian dividen interim ini juga menunjukkan performa kinerja perseroan yang baik sekaligus sebagai bentuk optimisme terhadap industri telekomunikasi Indonesia yang senantiasa tumbuh di masa datang," ujarnya.
Hingga September 2016 operator telekomunikasi "pelat merah" ini membukukan keuntungan sebesar Rp14,732 triliun atau naik 27,6 persen dibandingkan periode sama 2015 sebesar Rp 11,545 triliun.
Keuntungan tersebut berasal dari pendapatan yang mencapai Rp86,19 triliun dalam sembilan bulan pertama 2016 atau tumbuh 13,8 persen dibanding periode sama 2015 sebesar Rp 75,75 triliun.
Perolehan pendapatan didukung kenaikan bisnis data, internet dan IT yang meningkat tajam sebesar 37 persen dengan kontribusi sebesar 37,7 persen terhadap total pendapatan perseroan.
Hingga September 2016 Telkom Group telah membelanjakan capital expenditure (capex) sebesar Rp 19,9 triliun, yang dialokasikan untuk mendukung bisnis broadband, baik fixed maupun mobile, seperti pembangunan infrastruktur backbone fiber optic, pembangunan Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel.
Selanjutnya untuk penggelaran infrastruktur kabel laut lintas benua, Dumai menuju Eropa (SEA-ME-WE5) dan Manado menuju Amerika Serikat (SEA-US), menara telekomunikasi, serta data center. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Direktur Keuangan Telkom, Harry M. Zen dalam siaran pers di Jakarta, Minggu mengatakan keputusan pembagian dividen interim yang mencapai Rp1,9 triliun menunjukkan performa kinerja perseroan yang baik.
Dividen interim tahun buku 2016 akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada penutupan perdagangan 19 Desember 2016.
Sementara untuk pemegang saham American Depositary Share berlaku peraturan New York Stock Exchange dan dividen interim akan dibayarkan melalui bank kustodian yang ditunjuk oleh The Bank of New York-Mellon sesuai jumlah yang tercatat pada daftar pemegang saham perseroan 19 Desember 2016.
"Pembagian dividen interim ini juga menunjukkan performa kinerja perseroan yang baik sekaligus sebagai bentuk optimisme terhadap industri telekomunikasi Indonesia yang senantiasa tumbuh di masa datang," ujarnya.
Hingga September 2016 operator telekomunikasi "pelat merah" ini membukukan keuntungan sebesar Rp14,732 triliun atau naik 27,6 persen dibandingkan periode sama 2015 sebesar Rp 11,545 triliun.
Keuntungan tersebut berasal dari pendapatan yang mencapai Rp86,19 triliun dalam sembilan bulan pertama 2016 atau tumbuh 13,8 persen dibanding periode sama 2015 sebesar Rp 75,75 triliun.
Perolehan pendapatan didukung kenaikan bisnis data, internet dan IT yang meningkat tajam sebesar 37 persen dengan kontribusi sebesar 37,7 persen terhadap total pendapatan perseroan.
Hingga September 2016 Telkom Group telah membelanjakan capital expenditure (capex) sebesar Rp 19,9 triliun, yang dialokasikan untuk mendukung bisnis broadband, baik fixed maupun mobile, seperti pembangunan infrastruktur backbone fiber optic, pembangunan Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel.
Selanjutnya untuk penggelaran infrastruktur kabel laut lintas benua, Dumai menuju Eropa (SEA-ME-WE5) dan Manado menuju Amerika Serikat (SEA-US), menara telekomunikasi, serta data center. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016