Denpasar (Antara Bali) - Calon Bupati (Cabup) Buleleng dari jalur perseorangan, Dewa Nyoman Sukrawan melakukan persembhyangan di Pura Padmasana PDIP Bali sebagai ucapan bersyukur, karena diloloskan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya untuk maju di Pilkada Buleleng 2017.

Dewa Sukrawan seusai sembahyang, di Denpasar, Kamis mengaku dirinya sebagai kader PDIP, karena itu wajib hukumnya secara "niskala" (spiritual) memohon kepada Tuhan untuk lancar perjuangan menghadapi Pilkada Buleleng Februari mendatang.

"Saya sebagai umat Hindu mohon doa restu kepada Tuhan agar Pilkada Buleleng berjalan baik, dan selaku kader partai diberikan ruang, waktu, sekaligus kemenangan pada 15 Februari 2017," katanya.

Sebagaimana diketahui, Sukrawan merupakan kader PDIP yang membelot dari sikap partai pada Pilkada Buleleng. Ia melawan partainya dengan maju melalui jalur perseorangan berpasangan dengan kader Demokrat Gede Dharma Wijaya, dan akan bertarung berhadapan satu lawan satu (head to head) dengan pasangan calon petahana yang diusung PDIP Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (PASS).

PDIP bahkan telah mengambil sikap tegas terhadap Dewa Sukrawan dengan mencopot jabatannya sebagai Bendahara DPD PDIP Bali, dan usulan pemecatannya sebagai kader PDIP sudah diajukan ke DPP PDIP.

Dewa Sukrawan lebih lanjut mengatakan telah mendapat izin melaksanakan "Upacara Matur Piuning" (izin sembahyang) di Pura Padmasana kantor DPD PDIP Bali.

"Saya sudah minta izin secara lisan ke Wakil Ketua DPD (PDIP Bali) Bapak Alit Kelakan. Setelah beliau izinkan, makanya hari ini langsung digelar (Matur Piuning) tersebut," ujarnya.

Sementara itu, kata Dewa Sukrawan, terkait statusnya di PDIP, mantan ketua DPRD Kabupaten Buleleng ini tak ambil pusing.
"Apakah sebagai pengurus atau bukan, itu tidak soal. Tapi sampai saat ini saya masih kader PDIP," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016