Kuta (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata mengharapkan Asosiasi Agen Perjalanan Wisata (Asita) Bali meningkatkan peran dalam menjaga pariwisata berkelanjutan termasuk memberikan kesejahteraan kepada masyararakat.

"Pariwisata harus bisa menyejahterakan masyarakat setempat. Justru inilah biro perjalanan wisata (berperan) penting sekali sehingga jangan sampai kemudian kalah bersaing dengan biro perjalanan dari negara lain," kata Asisten Deputi Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata Agus Priyono ditemui usai pembukaan Musyawarah Daerah XIII Asita Bali di Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.

Menurut dia, perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata tidak semata berorientasi kepada pasar, namun tetap menjaga kelestarian alam, termasuk menyatukan pasar dengan konsep lokal masyarakat setempat.

"Pariwisata semakin dilestarikan semakin sejahtera. Boleh berorientasi kepada pasar tetapi jangan merusak kelestarian," ucapnya.

Untuk itu ia mengharapkan program kerja Asita Bali pada kepengurusan 2016-2021 juga mendorong pariwisata berkelanjutan.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Anak Agung Yuniarta mengharapkan Asita Bali dapat meningkatkan jaringan dengan instansi terkait dan pemangku kepentingan lain baik nasional dan internasional guna mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 20 juta orang tahun 2019.

"Koneksi Asita dengan `stakeholder` lain lebih meningkat karena mereka gabungan `travel agent` agar bisa mendatangkan wisatawan lebih banyak ke Indonesia dan Bali," katanya.

Selain memilih kepengurusan baru untuk masa bakti lima tahun mendatang, Musda XIII Asita Bali juga membahas terkait bisnis biro perjalanan dalam jaringan, agen bodong dan Bali Beyond and Travel Fair (BBTF). (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016