Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta terjun langsung mengerjakan pembangunan bantuan bedah rumah bagi I Nyoman Sugandi, warga Desa Bantas, Kabupaten Tabanan.

"Membantu itu tidak hanya dengan uang, bisa juga dengan tenaga maupun dukungan sarana dan prasarana lainnya sehingga warga miskin bisa segera keluar dari kemiskinannya tersebut," kata Sudikerta di sela-sela ikut membantu pengerjaan rumah tersebut di Tabanan, Sabtu.

Menurut dia, keikutsertaanya dalam pengerjaan bedah rumah tersebut bertujuan menggugah kesadaran dan kepedulian para tetanga maupun kerabat penerima bedah rumah untuk turut serta membantu meringankan beban dari keluarga Nyoman Sugandi.

"Kalau dukungan dari masyarakat dapat dilaksanakan secara masif dan berkelanjutan, upaya percepatan penanggulangan kemiskinan akan sangat mudah dicapai," ujarnya.

Oleh karena itu, Sudikerta mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk kembali menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap sesama dan juga menumbuhkan kembali semangat gotong royong dalam membantu masyarakat miskin agar mereka juga memiliki kehidupan yang layak dan sejahtera.

Di sisi lain, dia juga menyarankan cara sederhana dalam menyiasati kebutuhan ekonomi yang terus mendesak, yakni dengan cara memelihara ternak yang memiliki waktu pelihara relatif singkat, seperti ayam, itik, atau babi, sehingga cepat bisa dijual untuk menambah penghasilan.

Selain itu, bisa langsung dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti ternak ayam, telurnya sebagian bisa dijual, dan sebagian bisa untuk dikonsumsi sebagai lauk sehingga tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli lauk.

"Pengentasan masyarakat dari kemiskinan selain didukung melalui program bedah rumah, juga harus dibantu dari sisi penguatan ekonomi kerakyatan, ini nanti bisa dimanfaatkan untuk membeli ternak, seperti ayam yang nanti bertelur, sebagian bisa dijual, sebagian bisa digoreng untuk dikonsumsi," ucap Sudikerta.

Penerima bantuan bedah rumah I Nyoman Sugandi hidup bersama istrinya Wayan Sukanasih dan anak keduanya yang mengalami disabilitas yang bernama Made Listyayanti, sedangkan anak pertamanya Wayan Antari sudah menikah dan tinggal di Singaraja.

Sehari-hari Sugandi menggantungkan hidup dengan bekerja sebagai petani ataupun buruh serabutan dengan penghasilan tidak menentu sehingga menyebabkan mereka kesusahan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Bantuan bedah rumah membuat pasangan suami istri tersebut mengaku sangat bahagia karena harapannya memiliki rumah layak huni dapat tercapai.

Ia pun berharap program bedah rumah dapat terus dilaksanakan Pemprov Bali.

Sugandi juga mengaku menjadi lebih bersemangat bekerja lebih keras lagi untuk mampu mengubah jalan hidupnya dan bisa keluar dari kemiskinan.

Bantuan bedah rumah yang diserahkan kala itu merupakan bantuan CSR dari Industry Primer kayu di bawah naungan Dinas Kehutanan Provinsi Bali senilai Rp30 juta.

Selain bantuan bedah rumah, juga dilakukan penyerahan bantuan penguatan ekonomi berupa uang tunai dan juga sepasang indukan ayam. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016