London, (Antara Bali) - Pergelaran Sendratari Ramayana Prambanan yang dibawakan Grup Kesenian Taman Wisata Candi Borobudur mampu menghipnotis pengunjung pementasan kisah cinta Rama-Shinta di Canada Water Culture Space, Surrey Quays Road, London, Inggris, Minggu (27/11) malam.
Pementasan yang diadakan KBRI London bertajuk "An Evening in Wonderful Indonesia" itu selain menampilkan grup Sendratari Ramayana Prambanan juga tampil pesilat Inggris dari komunitas Silat Harimau Minangkabau UK dihadiri sekitar 100 penonton termasuk mantan Dubes RI di Indonesia Charles Humfrey dan istri.
Dubes RI Rizal Sukma yang hadir bersama istri A Satriyo menyampaikan apresiasinya dengan digelarnya Sendratari Ramayana Prambanan yang sebelumnya diadakan di Paris dan Denhaag dibawakan oleh Grup Kesenian dari Taman Wisata Candi Borobudur. Diharapkan pada tahun mendatang akan dapat digelar acara sandratari Ramayana di tempat yang lebih besar.
Sementara itu Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Setijono kepada Antara London mengatakan pertunjukan Sandratari Ramayana Prambanan ini selain membawa misi diplomasi budaya juga dalam rangka memperingati 25 tahun penobatan Candi Borobudur dan Candi Prambanan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO.
Dikatakannya perjalanan Grup Kesenian Taman Wisata Candi Borobudur sebelum di London, juga tampil di Paris yang berhasil memukau 400 penonton pada pagelaran di markas besar UNESCO di Paris, Perancis yang dihadiri para perwakilan anggota badan PBB yang mengurusi masalah pendidikan dan budaya.
Menurut Edy Setijono, kunjungan anggota misi budaya Taman Wisata Candi Borobudur ke tiga negara Prancis, Belanda dan London adalah dalam rangkaian perjalanan diplomasi budaya yang dilakukan PT Taman Budaya Wisata Candi Borobudur dan Prambanan sebagai BUMN yang mengelola taman Borobudur dan Prambanan.
Pagelaran Sandratari Ramayana yang dibagi dalam delapan episode ini yang menceritakan mulai dari Kerajaan of Alengka juga diwarnai dengan tampilnya hanoman atau kera putih serta tampilnya Shinta, dengan gemulai yang diperankan Harin Setyandari berbasil menghipnotis para penonton. "Saya senang dan bangga bisa ambil bagian dalam misi budaya dari PT Tama Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko," ujar Harin Setyandari.
Hal yang sama juga diungkapkan Supryadi Hasto Nugroho yang menjadi Rama dalam kisah Sandratari Ramayana. "Adanya sambutan masyarakat membuat kami merasa senang," ujarnya menambahkan bahwa pementasan itu merupakan cara seniman untuk memperkenalkan seni budaya khususnya Sandratari Ramayana selain juga mempromosikan candi Borobudur.
Candi Borobudur merupakan salah satu bangunan spiritual Buddha terbesar di dunia sementara Candi Prambanan merupakan salah satu bangunan spiritual Hindu tertinggi di dunia, yang keduanya telah diakui secara internasional sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia UNESCO sejak tahun 1991.
Para seniman yang tampil dalam Sandratari Ramayana dari Grup Kesenian Taman Wisata Candi Borobudur terdiri dari para penari yaitu Kawuryansih Widowati, Kristiani Wulandari, Ririn Puspitasari, Jayeng Legowo, Anggara Sri Wisnu, Endra Wijaya, Sukirno, Tri Irianto, Gambuh Widya Laras, Harin Setyandari dan Antonius H W Satoto serta Supryadi Hasto Nugroho didampingi Komisaris Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Rimawan Pradiptyo. (i018)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Pementasan yang diadakan KBRI London bertajuk "An Evening in Wonderful Indonesia" itu selain menampilkan grup Sendratari Ramayana Prambanan juga tampil pesilat Inggris dari komunitas Silat Harimau Minangkabau UK dihadiri sekitar 100 penonton termasuk mantan Dubes RI di Indonesia Charles Humfrey dan istri.
Dubes RI Rizal Sukma yang hadir bersama istri A Satriyo menyampaikan apresiasinya dengan digelarnya Sendratari Ramayana Prambanan yang sebelumnya diadakan di Paris dan Denhaag dibawakan oleh Grup Kesenian dari Taman Wisata Candi Borobudur. Diharapkan pada tahun mendatang akan dapat digelar acara sandratari Ramayana di tempat yang lebih besar.
Sementara itu Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Setijono kepada Antara London mengatakan pertunjukan Sandratari Ramayana Prambanan ini selain membawa misi diplomasi budaya juga dalam rangka memperingati 25 tahun penobatan Candi Borobudur dan Candi Prambanan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO.
Dikatakannya perjalanan Grup Kesenian Taman Wisata Candi Borobudur sebelum di London, juga tampil di Paris yang berhasil memukau 400 penonton pada pagelaran di markas besar UNESCO di Paris, Perancis yang dihadiri para perwakilan anggota badan PBB yang mengurusi masalah pendidikan dan budaya.
Menurut Edy Setijono, kunjungan anggota misi budaya Taman Wisata Candi Borobudur ke tiga negara Prancis, Belanda dan London adalah dalam rangkaian perjalanan diplomasi budaya yang dilakukan PT Taman Budaya Wisata Candi Borobudur dan Prambanan sebagai BUMN yang mengelola taman Borobudur dan Prambanan.
Pagelaran Sandratari Ramayana yang dibagi dalam delapan episode ini yang menceritakan mulai dari Kerajaan of Alengka juga diwarnai dengan tampilnya hanoman atau kera putih serta tampilnya Shinta, dengan gemulai yang diperankan Harin Setyandari berbasil menghipnotis para penonton. "Saya senang dan bangga bisa ambil bagian dalam misi budaya dari PT Tama Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko," ujar Harin Setyandari.
Hal yang sama juga diungkapkan Supryadi Hasto Nugroho yang menjadi Rama dalam kisah Sandratari Ramayana. "Adanya sambutan masyarakat membuat kami merasa senang," ujarnya menambahkan bahwa pementasan itu merupakan cara seniman untuk memperkenalkan seni budaya khususnya Sandratari Ramayana selain juga mempromosikan candi Borobudur.
Candi Borobudur merupakan salah satu bangunan spiritual Buddha terbesar di dunia sementara Candi Prambanan merupakan salah satu bangunan spiritual Hindu tertinggi di dunia, yang keduanya telah diakui secara internasional sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia UNESCO sejak tahun 1991.
Para seniman yang tampil dalam Sandratari Ramayana dari Grup Kesenian Taman Wisata Candi Borobudur terdiri dari para penari yaitu Kawuryansih Widowati, Kristiani Wulandari, Ririn Puspitasari, Jayeng Legowo, Anggara Sri Wisnu, Endra Wijaya, Sukirno, Tri Irianto, Gambuh Widya Laras, Harin Setyandari dan Antonius H W Satoto serta Supryadi Hasto Nugroho didampingi Komisaris Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Rimawan Pradiptyo. (i018)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016