Mangupura (Antara Bali) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung, Bali meminta manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mangusada Badung melakukan pembenahan terkait kasus penipuan uang dengan iming-iming menjadi pegawai negeri sipil di rumah sakit itu.
"Manajemen RSUD Mangusada harus berbenah, karena polisi sudah membekuk seorang pelaku yang mengaku dapat memasukkan PNS di rumah sakit itu dengan imbalan uang," kata Ketua Komisi IV DPRD Badung, Bali, A.A.N Ketut Agus Nadi Putra di Mangupura, Rabu.
Ia mengaku miris tersangka penipuan bernama Cut Jihan Dwi Firsayanti asal Aceh sudah melakukan aksinya selama tiga tahun dan mengaku menjabat sebagai Kasubag di RSUD Mangusada dengan pakaian dan tanda pengenal rumah sakit setempat.
"Ini perlu ditelusuri lagi oleh pihak Kepolisian dan pihak manajemen, patut diduga ada oknum di RSUD Mangusada yang terlibat dalam kasus ini," ujar Politisi Golkar Badung ini.
Ia mengatakan, kasus semacam ini diharapkan tidak terulang kembali tidak saja di RSUD Mangusada maupun di instansi pemerintah lainnya di Kabupaten Badung.
"Saya rasa pesan Bupati Nyoman Giri Prasta untuk mensinyalkan agar darurat berbenah ini harus disikapi segera oleh semua instansi di Badung, termasuk di RSUD Mangusada Badung," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama RSUD Mangusada Badung dr. Agus Bintang Suryadhi mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penipuan uang dengan iming-iming mejadi PNS di RSUD Mangusada.
Upaya ini dilakukan agar citra rumah sakit tidak tercoreng oleh prilaku orang yang tak bertanggungjawab.
Selain meminta polisi mengungkap kasus tersebut, ia mengimbau masyarakat tidk mudah percaya dengan iming-iming siapapun yang bisa menjadikan PNS dan bekerja di rumah sakit.
"Setiap perekrutan pegawai baru di rumah sakit sudah ada mekanismenya, itu bukan perekrutan PNS namun pegawai kontrak," katanya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk menanyakan ke pihak rumah sakit atau melihat di website resmi milik RSUD Mangusada untuk informasi terkait rekrutmen tenaga kontrak. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Manajemen RSUD Mangusada harus berbenah, karena polisi sudah membekuk seorang pelaku yang mengaku dapat memasukkan PNS di rumah sakit itu dengan imbalan uang," kata Ketua Komisi IV DPRD Badung, Bali, A.A.N Ketut Agus Nadi Putra di Mangupura, Rabu.
Ia mengaku miris tersangka penipuan bernama Cut Jihan Dwi Firsayanti asal Aceh sudah melakukan aksinya selama tiga tahun dan mengaku menjabat sebagai Kasubag di RSUD Mangusada dengan pakaian dan tanda pengenal rumah sakit setempat.
"Ini perlu ditelusuri lagi oleh pihak Kepolisian dan pihak manajemen, patut diduga ada oknum di RSUD Mangusada yang terlibat dalam kasus ini," ujar Politisi Golkar Badung ini.
Ia mengatakan, kasus semacam ini diharapkan tidak terulang kembali tidak saja di RSUD Mangusada maupun di instansi pemerintah lainnya di Kabupaten Badung.
"Saya rasa pesan Bupati Nyoman Giri Prasta untuk mensinyalkan agar darurat berbenah ini harus disikapi segera oleh semua instansi di Badung, termasuk di RSUD Mangusada Badung," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama RSUD Mangusada Badung dr. Agus Bintang Suryadhi mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penipuan uang dengan iming-iming mejadi PNS di RSUD Mangusada.
Upaya ini dilakukan agar citra rumah sakit tidak tercoreng oleh prilaku orang yang tak bertanggungjawab.
Selain meminta polisi mengungkap kasus tersebut, ia mengimbau masyarakat tidk mudah percaya dengan iming-iming siapapun yang bisa menjadikan PNS dan bekerja di rumah sakit.
"Setiap perekrutan pegawai baru di rumah sakit sudah ada mekanismenya, itu bukan perekrutan PNS namun pegawai kontrak," katanya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk menanyakan ke pihak rumah sakit atau melihat di website resmi milik RSUD Mangusada untuk informasi terkait rekrutmen tenaga kontrak. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016