Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengunjungi Peternakan Sapi Makino di Desa Ubuyama, Prefektur Kumamoto, Jepang, sebagai salah satu upaya meningkatkan produksi dan kualitas sapi Bali.

"Upaya keras dengan dukungan teknologi di sana, kita upayakan dapat diterapkan di Bali, untuk memajukan kualitas daging sapi Bali, sekaligus melestarikan sapi Bali," kata Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, di Denpasar, Jumat.

Dia mengemukakan Gubernur Bali mengunjungi peternakan sapi di Kumamoto itu, di sela-sela kegiatan penandatanganan kerja sama Pemprov Bali dengan Pemerintah Prefektur Kumamoto pada Rabu (16/11).

Unit peternakan terletak di pinggiran kawasan Taman Nasional Kumamoto itu mengelola lahan seluas 300 hektare yang ditumbuhi rumput ocha, satu jenis rumput khusus pakan sapi.

Ada 190 ekor sapi jenis Akausi dipelihara di unit ini. Sapi ini seperti sapi Bali, yang khusus dikonsumsi dagingnya, baik untuk memenuhi pasar dalam negeri Jepang, maupun untuk pasar ekspor.

Dalam pemeliharaannya, sapi ini di samping dilepas-liarkan, juga dalam sistem kandang koloni. Ketersedian pakan dan dukungan teknologi menjadi salah satu kelebihan peternakan sapi di Kumamoto dan di Jepang umumnya.

Dukungan teknologi, seperti penggunaan mesin pemotong rumput pada lahan yang luas, proses penyimpanan cadangan pakan, dan pemberian pakan tambahan yang berkualitas sudah mereka terapkan sejak lama.

Bibit sapi yang dipelihara di peternakan ini beratnya mulai 300 kilogram kemudian dipelihara selama 16 bulan hingga menjadi seberat sekitar 800 kilogram dan siap dijual.

Petani setempat dapat meraup keuntungan cukup besar karena satu ekor bibit sapi di Kumamoto berkisar 900 ribu yen dan saat dijual harganya mencapai 1,2 juta yen.

"Menurut Pak Gubernur, tekstur daging sapi Bali masih keras sehingga sulit bersaing di pasar pariwisata. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya yang didukung teknologi untuk menjadikan daging sapi Bali dapat diterima pasar pariwisata," ujar Dewa Mahendra.

Dia menambahkan kegiatan ke peternakan sapi itu juga sebagai bagian dari membina hubungan kerja sama saling menguntungkan pada beberapa bidang pembangunan antara kedua provinsi pada dua negara itu.

"Ini merupakan kunjungan balasan karena beberapa waktu yang lalu sejumlah ahli peternakan dari Kumamoto juga sempat melihat langsung kondisi dan peternakan sapi di Bali," ucapnya.

Pihaknya berharap pola di Kumamoto ini dapat diterapkan di Bali, dengan mengajak ahli-ahli mereka datang ke Bali. Upaya ini juga bertujuan menyejahterakan petani dan peternak. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016