Negara (Antara Bali) - Nahkoda yang mengemudikan kapal rute Pelabuhan Gilimanuk - Pelabuhan Ketapang, diimbau untuk waspada terhadap perubahan cuaca yang mendadak di Selat Bali.
"Meskipun saat ini tidak ada hambatan dari cuaca, kami tetap minta nahkoda waspada, karena bisa saja cuaca mendadak berubah menjadi buruk," kata Pelaksana Harian Unit Penyelenggaran Pelabuhan Kelas III Gilimanuk Ni Komang Yuliani, di Kabupaten Jembrana, Jumat.
Ia mengatakan, salah satu ciri alam yang harus diwaspadai adalah munculnya awan cumulonimbus (CB), yang bisa menyebabkan hujan lebat disertai angin kencang.
Untuk saat ini, menurutnya, sebanyak 45 unit Kapal Motor Penumpang (KMP) melayani rute dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dan sebaliknya.
Ia menegaskan, jika cuaca buruk terjadi, pihaknya tidak segan-segan untuk menghentikan sementara pelayaran di Selat Bali, untuk keselamatan penumpang.
"Tapi sampai saat ini dengan kecepatan angin antara 5 sampai 14 knot, masih bisa dilalui kapal, sehingga belum ada rencana menutup sementara jalur pelayaran," katanya.
Pantauan cuaca, menurutnya, terus dilakukan petugasnya di pelabuhan, yang akan diteruskan kepada nahkoda lewat radio komunikasi.
Beberapa kali, meskipun tidak dalam waktu yang lama, otoritas Pelabuhan Gilimanuk maupun Ketapang menutup sementara jalur pelayaran di selat tersebut karena cuaca buruk.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Meskipun saat ini tidak ada hambatan dari cuaca, kami tetap minta nahkoda waspada, karena bisa saja cuaca mendadak berubah menjadi buruk," kata Pelaksana Harian Unit Penyelenggaran Pelabuhan Kelas III Gilimanuk Ni Komang Yuliani, di Kabupaten Jembrana, Jumat.
Ia mengatakan, salah satu ciri alam yang harus diwaspadai adalah munculnya awan cumulonimbus (CB), yang bisa menyebabkan hujan lebat disertai angin kencang.
Untuk saat ini, menurutnya, sebanyak 45 unit Kapal Motor Penumpang (KMP) melayani rute dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dan sebaliknya.
Ia menegaskan, jika cuaca buruk terjadi, pihaknya tidak segan-segan untuk menghentikan sementara pelayaran di Selat Bali, untuk keselamatan penumpang.
"Tapi sampai saat ini dengan kecepatan angin antara 5 sampai 14 knot, masih bisa dilalui kapal, sehingga belum ada rencana menutup sementara jalur pelayaran," katanya.
Pantauan cuaca, menurutnya, terus dilakukan petugasnya di pelabuhan, yang akan diteruskan kepada nahkoda lewat radio komunikasi.
Beberapa kali, meskipun tidak dalam waktu yang lama, otoritas Pelabuhan Gilimanuk maupun Ketapang menutup sementara jalur pelayaran di selat tersebut karena cuaca buruk.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016