Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Koperasi dan UKM melalui Koperasi Nasional "Aku Mandiri" bekerja sama dengan "Mayora" selaku produsen kopi "Torabika" melakukan pemberdayaan petani kopi Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.

"Pelatihan tersebut berlangsung selama tiga hari, 16-18 November 2016 dan acara tersebut rencananya akan dihadiri Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga," kata panitia kegiatan tersebut Endah Dwi Ekowati melalui surat elektronika yang diterima Antara di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, kegiatan pemberdayaan petani kopi tersebut juga melibatkan Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), sekaligus melakukan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program sinergi aksi ekonomi rakyat yang dilaksanakan di Balai Banjar Desa Mengani Kintamani, Kabupaten Bangli yang berjarak sekitar 75 km timur Denpasar.

Hal itu dinilai sangat penting, karena Indonesia merupakan salah satu dari empat produsen kopi terbesar dan terbaik di dunia. Namun berbeda dengan negara penghasil kopi lainnya, kesejahteraan petani kopi Indonesia belum sebaik kopi yang mereka hasilkan.

Banyak diantara petani kopi yang hidup di bawah garis kemiskinan, akibat kurangnya pengetahuan mengenai pascapanen, sehingga kopi yang dijual masih dalam kondisi nilai jual yang rendah.

Selain itu panjangnya rantai distribusi sehingga petani mendapatkan harga yang rendah, atau tingkat pendapatan yang belum sesuai dengan harapan.

Endah Dwi Ekowati menambahkan, adanya kepedulian dan sinergi aksi antara Kementerian Koperasi dan UKM, Mayora Group (Torabika) dan AEKI sekaligus menyikapi kenyataan di lapangan akan terjadinya penurunan kualitas kopi yang terjadi setahun belakangan ini.

Bahkan menurut hasil penelitian dari lembaga Puslitkoka (Pusat Penelitian Kopi dan Kokoa) yang berlokasi di Jember menyatakan bahwa, Indonesia akan darurat kopi pada 2020, karena tidak dapat memenuhi permintaan kopi berkualitas yang tinggi dari pasar dunia akibat dari produksi dan kualitasnya rendah.

Untuk itulah, program CSR kolaborasi "Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat" tersebut akan menjadi wadah edukasi yang efektif bagi petani kopi khususnya di daerah Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali yang akan membuka wawasan dan pengetahuan mereka akan permintaan kopi berkualitas (grade 1) dari pasar dunia yang tinggi.

Dengan demikian mereka dapat menerapkan pelatihan yang diberikan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi agar dapat memenuhi kualitas yang diminta.

Selain itu, dengan disalurkannya bantuan KUR yang menjadi bagian dari program sinergi tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani kopi.  (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016