Denpasar (Antara Bali) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di Denpasar mengimbau masyarakat untuk turut serta mengawasi peredaran makanan serta obat-obatan karena pemerintah tidak akan efektif jika mengawasi sendiri.
"Untuk itu, saya minta masyarakat agar lebih peka terhadap makanan atau obat yang akan dikonsumsi, tanggal kedaluwarsa serta nomor registrasi dari BPOM, serta selalu cek makanan dan obat yang kita beli di website resmi BBPOM," kata Kepala BBPOM di Denpasar Endang Widowati saat berorasi di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, tidak mungkin pemerintah bergerak sendiri mengawasi peredaran makanan dan obat-obatan yang sudah secara luas.
Oleh karena itu, dengan bantuan masyarakat, minimal pada saat membeli produk untuk diri sendiri, BBPOM bisa bergerak cepat mencegah peredaran makanan berbahaya lebih luas lagi.
Endang mengemukakan, beberapa tugas dan fungsi BPOM yang dibagi dua menjadi yaitu pre-market dan post market.
"Pre-market meliputi pengawasan sebelum makanan dan obat-obatan itu diproduksi, jadi di sini kita awasi agar sesuai dengan prosedur dan aman dikonsumsi masyarakat. Sedangkan post-market kita sidak makanan dan obat yang telah diproduksi. Jika terbukti tidak aman maka produsen akan kami panggil dan tindak sesuai dengan hukum yang berlaku," ujarnya.
Saat ini BPOM juga sudah memiliki kewenangan untuk melakukan penyelidikan jika ada indikasi kecurangan oleh produsen obat dan makanan.
"Jadi saya minta masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika menemukan makanan maupun obat yang dicurigai mengandung zat berbahaya ataupun belum terdaftar di BPOM," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, ada juga Jro Penjor dari Denpasar yang mengajak masyarakat untuk memaknai Hari Pahlawan dengan berbuat terbaik untuk Bali.
Jangan ikut-ikutan memperkeruh suasana terutama di media sosial dengan menyebarkan kebencian dan berita yang tidak benar. "Mari kita jaga kondusivitas Bali dan Indonesia," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Untuk itu, saya minta masyarakat agar lebih peka terhadap makanan atau obat yang akan dikonsumsi, tanggal kedaluwarsa serta nomor registrasi dari BPOM, serta selalu cek makanan dan obat yang kita beli di website resmi BBPOM," kata Kepala BBPOM di Denpasar Endang Widowati saat berorasi di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, tidak mungkin pemerintah bergerak sendiri mengawasi peredaran makanan dan obat-obatan yang sudah secara luas.
Oleh karena itu, dengan bantuan masyarakat, minimal pada saat membeli produk untuk diri sendiri, BBPOM bisa bergerak cepat mencegah peredaran makanan berbahaya lebih luas lagi.
Endang mengemukakan, beberapa tugas dan fungsi BPOM yang dibagi dua menjadi yaitu pre-market dan post market.
"Pre-market meliputi pengawasan sebelum makanan dan obat-obatan itu diproduksi, jadi di sini kita awasi agar sesuai dengan prosedur dan aman dikonsumsi masyarakat. Sedangkan post-market kita sidak makanan dan obat yang telah diproduksi. Jika terbukti tidak aman maka produsen akan kami panggil dan tindak sesuai dengan hukum yang berlaku," ujarnya.
Saat ini BPOM juga sudah memiliki kewenangan untuk melakukan penyelidikan jika ada indikasi kecurangan oleh produsen obat dan makanan.
"Jadi saya minta masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika menemukan makanan maupun obat yang dicurigai mengandung zat berbahaya ataupun belum terdaftar di BPOM," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, ada juga Jro Penjor dari Denpasar yang mengajak masyarakat untuk memaknai Hari Pahlawan dengan berbuat terbaik untuk Bali.
Jangan ikut-ikutan memperkeruh suasana terutama di media sosial dengan menyebarkan kebencian dan berita yang tidak benar. "Mari kita jaga kondusivitas Bali dan Indonesia," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016