Denpasar (Antara Bali) - Perseroan Terbatas Pertamina melirik Provinsi Bali untuk memasarkan varian baru bahan bakar minyak dengan oktan tinggi karena pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata yang tumbuh positif.

Area Manager Communication and Relation Pertamina Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara yang berkedudukan di Surabaya Heppy Wulansari, Jumat, menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi masyarakat di Pulau Dewata yang signifikan mendongkrak daya beli, khususnya untuk kebutuhan bahan bakar.

"Sebagai magnet wisatawan, baik domestik maupun internasional, Pulau Bali terus mengalami pertumbuhan dari segala aspek, termasuk segi ekonomi," katanya.

Menurut dia, kebutuhan komunitas otomotif di Bali terhadap produk otomotif terbaru yang menonjolkan sisi teknologi mesin kendaraan yang makin canggih, seperti supercharger, turbocharger, dan gasoline direct injection juga terbilang cukup tinggi.

Sehingga kendaraan berteknologi tinggi itu pun, lanjut dia, membutuhkan bahan bakar oktan lebih baik, salah satunya pertamax turbo, varian baru perusahaan minyak dan gas milik negara itu.

Saat ini di Pulau Bali tersedia produk bahan bakar lain, yakni pertamax plus dengan oktan 95 di tujuh SPBU. Namun, untuk pengalaman berkendara dengan teknologi kendaraan terkini yang makin canggih, tentunya juga menuntut kebutuhan bahan bakar yang yang beroktan lebih tinggi lagi.

"Pertamax turbo sangat cocok untuk kendaraan berteknologi tinggi tersebut dan kendaraan yang memiliki perbandingan kompresi mulai dari 12," katanya.

BBM itu, kata Heppy, rencananya dipasarkan di Bali dalam waktu dekat.

Bahan bakar baru itu, lanjut dia, merupakan BBM berkualitas tinggi yang diformulasikan Pertamina bekerja sama dengan Lamborghini dan telah diuji di kejuaraan Lamborghini Blancpain Supertrofeo Series di Eropa.

Kini, BBM oktan tinggi itu juga sudah dihasilkan di kilang Pertamina untuk kebutuhan pasar Indonesia.

Terkait dengan prospek bisnis, Heppy menuturkan bahwa sejak diluncurkan di Surabaya, akhir September 2016, pertamax turbo telah mengalami peningkatan konsumsi yang cukup tajam menjadi 134 kiloliter per hari atau meningkat 45 persen dari rata-rata konsumsi harian di awal peluncuran.

Bahkan, konsumsi harian BBM baru itu telah jauh melampaui rata-rata harian produk pertamax plus sebesar 96 kiloliter per hari. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016