Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mengalokasikan anggaran Rp20 miliar lebih untuk peningkatan produktivitas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan dalam Rancangan APBD Tahun 2017.
"Alokasi Dana ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pelatihan pemuda tani, pembinaan maupun pengadaan sarana penanggulangan organisme pengganggu tanaman (OPT) perkebunan organik dan pengembangan desa mandiri benih," kata Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Rabu.
Selain itu, anggaran belanja langsung itu juga dapat digunakan untuk pengadaan bibit ternak maupun sarana inseminasi buatan, pengadaan sarana sentra ternak sobangan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak.
"Ini merupakan salah satu program prioritas kami dibidang pangan, sehingga dana itu juga dapat digunakan untuk studi kesesuaian lahan dalam upaya pengembangan komoditas unggulan maupun penataan potensi peternakan dan pasar tani festival budaya," ujarnya lagi.
Untuk pengembangan sektor perikanan, Pemkab Badung juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp11,4 miliar untuk APBD Tahun 2017 yang dapat digunakan sebagai kegiatan pengadaan sarana produktivitas perikanan budidaya dan tangkap.
"Dana ini jiuga dapat digunakan untuk pembangunan bangsal jukung nelayan, pengawasan maupun pengemdalian hama/penyakit ikan, pemetaan potensi wilayah perikanan dan kelautan serta festival bahari," katanya pula.
Pemkab Badung juga mengalokasikan dana Rp1,63 miliar untuk melaksanakan program rapat pleno pekaseh se-Kabupaten Badung, pembinaan dan pengadaan sarana prasarana pertanian mandiri sejahtera (Tanimas) serta studi penguatan subak sebagai lembaga agrobisnis atau agroindustri.
"Semua program dibidang pangan ini sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Badung yang menjadi skala prioritas dalam rangka mewujudkan kemandirian ketahanan pangan daerah sebagai implementasi pola pembangunan nasional semesta berencana (PPNSB)," ujar Giri Prasta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Alokasi Dana ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pelatihan pemuda tani, pembinaan maupun pengadaan sarana penanggulangan organisme pengganggu tanaman (OPT) perkebunan organik dan pengembangan desa mandiri benih," kata Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Rabu.
Selain itu, anggaran belanja langsung itu juga dapat digunakan untuk pengadaan bibit ternak maupun sarana inseminasi buatan, pengadaan sarana sentra ternak sobangan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak.
"Ini merupakan salah satu program prioritas kami dibidang pangan, sehingga dana itu juga dapat digunakan untuk studi kesesuaian lahan dalam upaya pengembangan komoditas unggulan maupun penataan potensi peternakan dan pasar tani festival budaya," ujarnya lagi.
Untuk pengembangan sektor perikanan, Pemkab Badung juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp11,4 miliar untuk APBD Tahun 2017 yang dapat digunakan sebagai kegiatan pengadaan sarana produktivitas perikanan budidaya dan tangkap.
"Dana ini jiuga dapat digunakan untuk pembangunan bangsal jukung nelayan, pengawasan maupun pengemdalian hama/penyakit ikan, pemetaan potensi wilayah perikanan dan kelautan serta festival bahari," katanya pula.
Pemkab Badung juga mengalokasikan dana Rp1,63 miliar untuk melaksanakan program rapat pleno pekaseh se-Kabupaten Badung, pembinaan dan pengadaan sarana prasarana pertanian mandiri sejahtera (Tanimas) serta studi penguatan subak sebagai lembaga agrobisnis atau agroindustri.
"Semua program dibidang pangan ini sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Badung yang menjadi skala prioritas dalam rangka mewujudkan kemandirian ketahanan pangan daerah sebagai implementasi pola pembangunan nasional semesta berencana (PPNSB)," ujar Giri Prasta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016