Nusa Dua (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali mendorong penguatan kerja sama keamanan Interpol untuk menanggulangi terorisme dan kejahatan lintas negara mengingat Pulau Dewata sebagai daerah tujuan wisata yang rentan terhadap isu keamanan.

"Bali sangat berkepentingan terhadap kerja sama kepolisian dunia," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di sela-sela pembukaan Sidang Umum Interpol ke-85 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin.

Mantan Kepala Polda Bali itu menjelaskan bahwa dunia saat ini seakan tidak ada batas sehingga suatu negara terancam dengan gangguan kamanan.

Untuk itu kerja sama yang menekankan pencegahan kejahatan global perlu diperkuat oleh kepolisian antarnegara atau Interpol.

"Tanpa kerja sama internasional maka sulit mengatasi kejahatan terorisme, narkoba, penyelundupan manusia dan kejahatan lintas negara lainnya karena itu semua berkaitan," ucap orang nomor satu di Pemprov Bali itu.

Purnawirawan Komisaris Jenderal berbintang tiga dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional (BNN) itu mengungkapkan Bali sangat terpengaruh dengan keamanan dunia karena Pulau Dewata dikenal sebagai daerah tujuan wisata.

Sebaliknya, Bali juga memiliki pengaruh yang besar dan diperhitungkan dalam percaturan dunia internasional terhadap keamanan nasional dan internasional mengingat banyak kegiatan berskala besar dan internasional digelar di Pulau Dewata.

"Agenda yang dibahas menyangkut kejahatan internasional dan penegakan hukum ini sangat penting. Saya berharap dengan atmosfer spiritual Bali, pertemuan ini merumuskan hasil yang signifikan untuk menjaga keamanan," ucap gubernur yang berasal dari Kabupaten Buleleng itu. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016